POJOKNEGERI.COM - PDI-P memanggil kadernya yang juga Wali Kota Medan Bobby Nasution ke Kantor DPP di Menteng, Jakarta.
Pemanggilan itu setelah menantu Presiden Joko Widodo itu menyatakan dukungan untuk pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024.
Padahal pasangan tersebut adalah pesaing pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI-P bersama tiga partai koalisinya.
Pemanggilan Bobby menjadi peringatan atau wanti-wanti PDI-P terhadap kader yang dianggap berseberangan pada Pemilu 2024.
Sebelumnya, Gibran, yang juga kader PDI-P sudah lebih dua pekan lalu diminta mundur oleh DPP PDI-P.
Ini lantaran putra sulung Jokowi dan kakak ipar Bobby itu resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Dalam pemanggilan itu, Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, Bobby diminta mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P jika tetap mendukung Prabowo-Gibran.
Pertemuan Komarudin dan Bobby berlangsung lebih kurang satu jam dan tertutup untuk awak media.
Komarudin mengatakan, PDI-P memahami adanya perasaan bergejolak di diri Bobby.
Satu sisi dia mendukung Prabowo-Gibran, namun di sisi lain adik ipar Gibran itu tetap ingin berada di PDI-P alias tidak berpindah partai.
Sebelum mengembalikan KTA, Bobby diminta waktu hingga tiga hari untuk merenungkan keputusannya.
Komarudin meyakini, alasan Bobby mendukung Prabowo-Gibran karena unsur kekeluargaan atau kekerabatan.
Diketahui, Bobby adalah menantu Jokowi dan adik ipar Gibran.
Suami dari Kahiyang Ayu ini berada pada satu partai yang sama dengan Jokowi dan Gibran.
Kendati demikian, Komarudin tak mengetahui pasti apa alasan Bobby.
Sebab itu tidak disampaikan oleh Bobby saat ditemuinya di Kantor DPP PDI-P.
Dalam kesempatan itu, Komarudin turut mengungkap perbedaan kasus Bobby dan Gibran di partai.
Menurutnya, tingkat masalah Gibran sudah dalam kategori pembangkangan ke partai.
Gibran disebut telah mencalonkan diri sebagai cawapres pihak lain.
Segala tugas yang diberikan untuk Gibran oleh DPP PDI-P, dianggap telah diabaikan.
"(Gibran) dikasih tugas, jadi kepala daerah milenial yang berkampanye keliling (untuk Ganjar-Mahfud), dikasih tugas-tugas tapi diabaikan. Itu bagian dari pembangkangan yang jelas," ucap Komarudin, dikutip dari Kompas.com.
Atas pemanggilan Bobby, PDI-P ingin memastikan bahwa seluruh kader banteng tidak bermain dua kaki untuk Pemilu 2024.
Komarudin mengatakan, dirinya akan menyampaikan laporan hasil pertemuan dengan Bobby kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Bobby berucap singkat, bahwa ia akan menyampaikan pandangan dan sikapnya beberapa hari lagi kepada Komarudin. (redaksi)