POJOKNEGERI.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, mendapatkan masukan dari seorang Kiai mengenai pernyataan Megawati Soekarnoputri, tentang ibu-ibu pengajian.
Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada Mahfud MD pada saat acara Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju di Surabaya, Selasa (28/2/2023).
Dalam pengantarnya, Mahfud MD berbicara mengenai perlunya penyelenggaraan Pemilu 2024 dibekali dengan revolusi mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo.
Setibanya pada sesi tanya jawab, seorang peserta yang mengaku dari salah satu pondok pesantren di Jember, kemudian memberi masukan kepada Mahfud MD selaku Menko Polhukam.
Menurutnya, saat ini rakyat di bawah pada umumnya merasa aman.
Namun demikian, kata dia, pemimpin di atas di antaranya ketua partai selalu menyampaikan pernyataan yang membuat perpecahan di bawah.
"Seperti barusan, masalah pengajian, adalah wanita Muslimat, kenapa sering ke pengajian. Mungkin Pak Mahfud sudah tahu itu. Beliau ini sering statementnya, apa yang disampaikan itu sering kali memecahkan teman-teman yang di bawah," kata Kiai tersebut, dilansir dari Tribunnews.com.
"Teman-teman yang di bawah ini Pak, kalau njenengan tahu, ketika ada seperti itu, ya mungkin sudah tahu, tidak perlu saya sebutkan namanya. Wah, ini bermacam-macam sudah di bawah ini. Mungkin itu. Jadi saya minta tolong kepada Pak Menko Polhukam agar supaya memberi masukan lah kepada pemimpin-pemimpin partai, baik menteri ataupun yang lain," sambung dia.
Mahfud MD mengatakan, apa yang disampaikan oleh Kiai tersebut adalah dampak berita yang dicampuri hoaks
"Saya memberi contoh, yang dicontohkan Kiai Fadhullah itu, itu contoh sedikit, berita yang dicampuri hoaks. Ketika Bu Mega misalnya, untuk apa sih ibu-ibu pengajian? Lalu dibilang beritanya itu Bu Mega melarang pengajian," kata Mahfud MD.
"Padahal ada sambungannya itu. Ibu Ibu jangan terlalu fokus ke pengajian, kasihan itu anak-anak banyak yang rusak karena ditinggal oleh Ibu-Ibu. Cuma itu saja sebenarnya. Substansinya kan benar agar anak-anak itu tidak sampai seperti Mario, dan sebagainya-sebagainya. Tapi tidak apa-apa itu kan kritik dari masyarakat," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, sebagai informasi, ramai beredar video Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang membicarakan ibu-ibu di Indonesia yang gemar ikut pengajian sehingga lupa mengurus pekerjaan rumah dan anaknya.
Pernyataan Megawati itu diketahui disampaikan dalam acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, KDRT dan Bencana Alam' pada Kamis (16/2/2023).
"Saya melihat ibu-bu itu ya, beribu maaf jangan lagi nanti saya di-bully, maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya kenapa to seneng banget ngikut pengajian ya," katanya.
Megawati mempertanyakan sampai kapan ibu-ibu mengikuti pengajian hingga mempertanyakan nasib anak-anaknya.
"Iya lho, maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu ini pengajian sampai kapan to yo, anak e arep dikapakke (Ini pengajian sampai kapan ya, anaknya mau diapain), ya dong?" ungkap Megawati.
Pernyataan tersebut diketahui juga telah memicu reaksi di masyarakat.
(redaksi)