POJOKNEGERI.COM - Update pertemuan Luhut Binsar Pandjaitan dan Puan Maharani.
Pertemuan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua DPR RI Puan Maharani di Bali sempat jadi sorotan publik.
Isi obrolan Luhut dan Puan saat bertemu di Pulau Dewata itu kini terkuak.
Jubir Luhut, Jodi Mahardi, menyebut pertemuan itu secara kebetulan dalam momen sarapan.
"Ketemu kebetulan makan pagi di ST Regis Bali," kata Jodi Mahardi dikutip dari detikcom, Jumat (25/3/2022).
Lantas, apa yang sebenarnya mereka bicarakan?
Tak Ada Pembahasan Penundaan Pemilu
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap pertemuan kedua tokoh itu membahas tupoksi masing-masing.
Menurut Hasto, pembahasan itu seputar bidang investasi dan maritim dalam kapasitas Luhut sebagai Menko Marves dan Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI.
"Pak Luhut ini kan juga kapasitasnya sebagai menko berkaitan dengan investasi, maritim, sehingga hal-hal yang dibahas dalam kapasitas beliau sebagai pembantu presiden dan Mbak Puan sebagai Ketua DPR RI," ujar Hasto, Minggu (27/3).
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa tak ada pembahasan mengenai 110 juta big data penundaan pemilu dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya, hal itu tidak perlu dibahas lagi oleh Puan karena sudah terbantahkan.
"Kalau big data 110 juta sudah tidak perlu dibahas lagi karena sudah terbantahkan dengan sendirinya. Nah, Pak Luhut sendiri kan tidak mau men-declare itu, sehingga itu otomatis telah terbantahkan oleh dirinya sendiri, sehingga tidak perlu dibahas oleh ketua DPR terkait dengan hal tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua DPR Puan Maharani lakukan pertemuan di Bali pada Kamis, 24 Maret 2022.
Direktur Lokataru Haris Azhar buka suara terkait hal itu.
Menurut Haris Azhar, pertemuan yang dilakukan saat sarapan di salah satu tempat makan di Bali itu sebagai bagian dari geriliya politik untuk memuluskan wacana penundaan Pemilihan Umum 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.
"Ketika ada gerilya-gerilya, mungkin banyak teman-teman melihat gambar bagaimana Puan Maharani kemarin sarapan bareng Luhut Binsar Panjaitan. Nah lobi-lobi itu di sektor kekuasaan berjalan untuk memuluskan penundaan," ujarnya dalam diskusi virtual IM57+ Institute, Sabtu, 26 Maret 2022.
Lebih lanjut, Haris Azhar mengatakan upaya untuk memuluskan wacana tersebut semakin mengikis demokrasi di Indonesia.
Haris menambahkan segala cara akan terus mereka tempuh hanya untuk memuluskan kepentingan pribadi yang melatar belakangi selama ini.
"Satu periode lagi, setelah satu periode, satu lagi, habis itu anaknya atau siapanya, kayak gitu-gitu. Nah akhirnya nanti gayanya Vladimir Putin, martabak, dibanting sana, dibanting sini, yang penting rasanya sedap buat mereka," tegas Haris.
Oleh sebab itu, Haris menekankan, salah satu cara utama untuk menggagalkan ancaman terhadap demokrasi itu adalah berani untuk melawannya.
Caranya, dengan terus memperkuat solidaritas dan menggencarkan aksi pengawasan.
"Yang menghidupkan demokrasi, yang menghidupkan fakta, adalah masyarakat lewat forum-forum solidaritas, aksi-aksi lewat keberanian. Kalau solidaritas, aksi meredup, takut dan kalah pada buzzer, tahanan dan soal panggilan, ya kita suda innalillah, maka kita akan diperbudak sama rezim oligarki," tegas Haris.
Upaya ini menurutnya penting dipelihara karena rezim yang berkuasa saat ini naik dengan banyak kepalsuan-kepalsuan yang dibawa selama masa kampanye.
Lalu berkolaborasi dengan orang-orang yang memang disebutnya telah berlumuran darah.
"Bahkan dikasih jabatan-jabatan, lalu melupakan janji-janjinya, banyak yang dilupakan, apalagi yang tidak memberikan kenikmatan, atau menyulitkan. Akhirnya ruang kekuasaan atau political space itu hanya untuk mengembangkan bisnis orang-orang yang ada di sana," ucap dia.
Dari berbagai riset yang sudah banyak beredar sebelumnya, Haris mengingatkan bahwa tergambar sejumlah pengisi jajaran kabinet pemerintahan saat ini dan anggota DPR atau parlemen berisi para pebisnis.
"Makanya terlihat dalam Undang-undang Omnibus dari tim pengarahnya yang diisi para pebisnis dan di bawah koordinir Airlangga Hartarto dan agendanya memang agenda untuk kelancaran berbisnis, dan sebetulnya ini yang menjadi praktik kekuasaan bagaimana memuluskan dan memastikan agenda cuan mereka bisa berjalan," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)