POJOKNEGERI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia berpotensi untuk meperkuat kerja sama dengan Liberia.
Salah satu yang ditenkankan Presiden Jokowi adalah terkait dengan kerja sama di bidang kelapa sawit yang tengah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kampanye hitam yang dilancarkan di dunia Barat hingga kebijakan diskriminatif European Union Deforestation Regulation (EUDR).
Hal ini diutarakan Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu.
Pertemuan ini berlangsung pada sela-sela rangkaian acara High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Saat membuka pertemuannya, Jokowi menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Boakai. Jokowi menekankan bahwa hubungan bilateral kedua negara telah berjalan dengan baik selama hampir 60 tahun.
"Selamat datang di Indonesia, dan terima kasih atas kehadiran Yang Mulia. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Liberia telah berlangsung dengan baik selama hampir enam dekade, dan saya yakin masih banyak potensi yang dapat kita kembangkan bersama," ujar Jokowi, mengutip keterangan resmi.
Jokowi kemudian menggarisbawahi tiga sektor utama kerja sama yang dapat diperkuat antara Indonesia dan Liberia.
Salah satunya kerja sama di bidang kelapa sawit yang tengah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kampanye hitam yang dilancarkan di dunia Barat hingga kebijakan diskriminatif European Union Deforestation Regulation (EUDR).
"Indonesia terus berjuang melawan kampanye negatif ini dan berharap Liberia juga dapat terus mendukung. Indonesia juga siap membantu dalam peningkatan kapasitas di negara-negara Afrika, termasuk Liberia," ungkap Jokowi.
Kedua adalah kerja sama di bidang infrastruktur. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak perusahaan dengan pengalaman luas dalam pembangunan infrastruktur, yang siap bekerja sama dengan Liberia.
"Indonesia memiliki banyak perusahaan dengan pengalaman luas dalam pembangunan infrastruktur, dan kami siap bekerja sama dengan Liberia untuk mendukung pembangunan infrastruktur di sana," tambahnya.
Ketiga, Eks Gubernur DKI Jakarta ini, menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memperkuat kerja sama pembangunan dengan Liberia melalui berbagai program yang disesuaikan dengan kebutuhan Liberia. Mulai dari dukungan teknis, beasiswa, hingga pelatihan vokasional.
"Semuanya siap diberikan untuk mendukung pembangunan di Liberia," tandas Jokowi.
(*)