POJOKNEGERI.COM - Kisah unik terjadi pasca kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), memberlakukan masuk sekolah pukul 05.00 WITA.
Rio Jonathan Adu, siswa kelas XII MIPA SMAN 1 Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, NTT menunggangi kuda ke sekolah.
Ia menempuh jarak 8 kilometer dengan menunggang kuda dari rumahnya di Ndelabiti, Desa Dalek Eso ke sekolah.
Dikutip dari Pos Kupang, melalui Kompas.com, Rio menceriterakan alasan dirinya pergi ke sekolah dengan menunggangi kuda.
Saat itu motor yang ia miliki mogok, sementara ia tak ingin terlambat sekolah.
"Waktu itu, saya start motor tidak hidup, motor sudah mogok dan tanpa berpikir panjang, saya pergi ambil kuda di padang. Saat itu pula bapak dan mama sudah pergi ke sawah," ujar Rio.
Dengan kuda miliknya, ia harus melewati medan yang sulit ke sekolah.
"Saya sekarang sudah kelas 3 SMA, saya harus pergi ke sekolah untuk dapat pelajaran dan mempersiapkan diri mengikuti ujian akhir, meski banyak tantangan yang saya hadapi," tegas Rio.
Saat tiba di sekolah, Rio spontan mendapatkan apresiasi dari kepala sekolahnya karena datang membawa kuda.
"Saya sampai di sekolah, Bapak Kepala Sekolah tanya saya kenapa bawa kuda, saya jawab, saya takut terlambat Bapak," ungkap Rio.
Saat Rio hendak mengikat kudanya di pelataran halaman sekolah, namun tak ada tempat yang cocok.
Ia pun diizinkan mengikat kudanya di padang rumput di depan sekolah.
"Karena ada padang rumput dan pohon di depan sekolah, saya memilih untuk ikat di situ. Dan Bapak Kepala sekolah beritahu security untuk menjaga kuda saya," kata dia.
Rio adalah anak kedua dari pasangan suami istri Bernard Adu dan Juliana.
Usai pulang sekolah, ia membantu ayah dan ibunya menanam padi serta menjaga ladang mereka.
Sang ayah dikenal sebagai joki kuda dalam pacuan kuda hus (gelaran budaya pacuan kuda indah orang Rote).
"Kalau saya pulang sekolah, saya bantu bapak dan mama jaga sawah," ucapnya.
Aksi Rio ini banyak menuai pujian.
Rio pun telah menginspirasi banyak temannya agar rajin ke sekolah untuk menggapai cita-cita.
"Untuk teman-teman saya di luar sana, hambatan untuk ke sekolah bukanlah masalah yang sulit. Banyak cara untuk sampai di sekolah dan terutama mendapat pendidikan dalam meraih masa depan," pesan Rio.
(redaksi)