POJOKNEGERI.COM - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada November mendatang.
Menghadapi pesta demokrasi lima tahunan ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda terus melakukan berbagai persiapan.
Salah satunya adalah upaya untuk me sosialisasi Pilkada kepada masyarakat.
Disampaikan Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat dalam kegiatan Ngobrol Pilkada di Setiap Hari Coffe, Selasa (23/7/2024) mengatakan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada di Kota Samarinda, Kalimantan Timur lebih rendah dibandingkan dengan pemilu.
Hal itu Kata Firman dikarenakan logistik yang digunakan dalam pemilihan.
Ia mencontohkan seperti surat suara dalam Pilpres yang tidak digunakan oleh pemilih di Kota Tepian, misalnya, dapat digunakan oleh warga di luar daerah.
Sementara, surat suara Pilkada hanya bisa untuk pemilihan wali kota dan warga Kaltim untuk pemilihan gubernur (Pilgub).
“Selebihnya tidak bisa. Artinya di luar Kaltim tidak bisa memilih di Kaltim, pada akhirnya terbatas,” kata Firman.
Hal demikianlah yang menjadi penyebab tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu.
“Pertama, di Pilkada 2015 mencapai 49 persen. Tahun 2020 sebanyak 52 persen. Sementara Pemilu 2019 mencapai 72 persen, dan 2024 mencapai di angka 78 persen. Jadi partisipasi di pemilu jauh di atas partisipasi Pilkada,” ujarnya.
(*)