POJOKNEGERI.COM - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pagi ini, Selasa (8/2/2022) mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kedatangan prasetio Edi Marsudi itu untuk memberikan keterangan kepada KPK terkait penyelenggaraan Formula E.
"Pagi ini saya datang ke Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan untuk memberikan keterangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus penyelenggaraan Formula E," ujarnya dikutip dari IG @prasetyoedimarsudi.
Ia lanjutkan bahwa dalam kedatangannya itu, turut dibawa satu bundul dokumen.
Dokumen itu seperti KUAPPAS, RAPBD dan APBD DKI Jakarta.
"Satu bundel dokumen sudah saya persiapkan mulai dari KUAPPAS, RAPBD sampai APBD. Semua saya serahkan kepada penyidik KPK. Saya harap dokumen itu membantu KPK selama proses penyelidikan. Saya juga akan menyampaikan apa yang saya ketahui dalam proses penganggarannya. Mulai dari usulan, pembahasan, sampai pengesahan anggaran. Kemudian bagaimana pembayaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar yang dilakukan sebelum Perda APBD disahkan," jelasnya.
Prasetio berharap dengan keterangannya itu, dapat membantu KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E itu.
"Semoga keterangan yang saya berikan dapat mendukung upaya penuh @official.kpk dalam mengusut kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan @fiaformulae ini," ujarnya.
Kritik keras sempat muncul terkait studi banding
Sebelumnya, kritik diberikan anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan terkait studi banding yang dilakukan PT Jakarta Propertindo (JakPro).
Diketahui studi banding JakPro itu sehubungan dengan digelarnya Formula E.
Studi banding dilakukan dengan berangkay ke Diriyah, Arab Saudi.
Gilbert Simanjuntak, dari fraksi PDIP anggap bahwa adanya studi banding ke Arab Saudi itu tak menunjukkan sense of crisis saat kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
Selain itu, efektifitas kunjungan juga dipertanyakan mengingat adanya masa karantina usai kepulangan dari luar negeri (Arab Saudi).
"Waktu mereka akan tersita untuk berangkat ke sana dan menjalani karantina di sini selama 14 hari sesuai ketentuan sekarang," kata Gilbert dalam keterangannya, Jumat, 28 Januari 2022.
Gilbert juga menyebut, jika harga tiket yang jadi fokus dilakukannya studi banding, lebih baik jika itu dilakukan di Mandalika, bukan Arab Saudi.
"Hal terbaik kalau mau studi banding soal tiket adalah ke Mandalika. Harga tiket di Arab Saudi pasti jauh lebih mahal dari Jakarta untuk kelas tiket yang sama, sehingga tidak ada gunanya ke sana," kata Gilbert.
Sebagai informasi, studi banding ke Arab Saudi diagendakan dilakukan PT JakPro.
Dirut PT Jakpro, Widi Amanasto mengatakan akan melakukan studi banding ke Diriyah, Arab Saudi, untuk menentukan harga tiket penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
"Kita studi banding juga, bersama FEO (Formula E Operation) di Diriyah," kata Widi dikutip dari Kompas.com
Diriyah merupakan kota pertama yang membuka balap mobil Formula E untuk tahun penyelenggaraan 2021-2022.
Diriyah akan menggelar balap mobil listrik tersebut, Sabtu (28/1/2022).
Model penjualan tiket yang diterapkan di Diriyah, kata Widi, akan menjadi pedoman PT Jakpro menentukan kisaran harga tiket di Jakarta E-Prix, 4 Juni 2022 mendatang.
"Termasuk ticketing, susunan grandstand pra event, dan lain-lain," kata Widi.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)