POJOKNEGERI.COM - Kepesertaan JKN di Samarinda kini telah hampir capai 100 persen.
Hal itu tersampaikan dalam pertemuan antara Wali Kota Samarinda Andi Harun dengan Direktur Umum (Dirum) BPJS Kesehatan, Andi Afdal.
Pertemuan keduanya digelar di Balaikota Samarinda pada Rabu (6/10/2021).
Pertemuan tersebut membahas tentang program-program pemerintah kota (Pemkot) Samarinda yang berencana untuk disinergikan dalan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Walikota Andi Harun menyampaikan sinergi antarprogram tersebut perlu untuk ditindaklanjuti.
"Intinya kita saling mendukung program baik program-program yang ada di pemkot maupun di BPJS kesehatan, secara teknis rencana ini nanti disusun oleh Pemkot Samarinda," tutur Andi Harun pada Rabu (6/10/2021).
"Bagaimana Pro Bebaya sebagai program unggulan dari pemkot juga bisa mendukung warga Kota Samarinda untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan melalui anggaran yang memungkinkan, kurang lebih begitu konsepnya," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal usai pertemuan, kunjungan ini juga merupakan silaturahmi pihak BPJS kepada Pemkot Samarinda yang kebetulan dirinya dan Walikota Andi Harun merupakan kerabat satu almamater.
"Sebenarnya lebih tentang hubungan kemitraan kita (BPJS) dengan Pemkot Samarinda, kemudian kita harapkan juga sinergi antara program pemkot dengan JKN bisa berjalan hingga manfaatnya bisa lebih luas," ungkapnya.
Selain itu dari pihak BPJS Samarinda juga melaporkan kepesertaan JKN di Kota Samarinda yang hingga saat ini telah mencapai 89,5 persen.
Dari angka tersebut, dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala cabang BPJS Kota Samarinda, Mangisi Raja Simarmata, akan ada penambahan terbaru terkait penonaktifan PBI JK sejumlah 8.500 jiwa, yang dapat menambah kepesertaan BPJS di Kota Samarinda.
"Memang ada Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Sosial untuk penonaktifan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) tapi akan divalidasi lagi oleh Dinsos," katanya.
(redaksi)