POJOKNEGERI.COM - Sungai Mahakam sejatinya memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk sektor wisata di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di Samarinda.
Sebab selain sebagai sumber air baku bagi masyarakat, Sungai Mahakam juga memiliki keindahan yang memanjakan mata.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyodorkan gagasan baru untuk pembangunan hotel terapung di Sungai Mahakam.
Terlebih lagi saat ini Samarinda merupakan salah satu kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), tentu banyak wisatawan yang akan berkunjung di Kota Tepian.
"Potensi Sungai Mahakam sangat luar biasa," kata Pj Gubernur Akmal Malik belum lama ini.
Akmal menyarankan, selain wisata susur sungai, para pemilik kapal dan investor lokal semestinya juga bisa menangkap peluang bisnis lainnya.
"Salah satunya dengan mengembangkan bisnis hotel terapung berjalan di Sungai Mahakam," ujar Akmal.
Dengan begitu, wisata susur Sungai Mahakam bisa terus berkembang. Namun Akmal mengingatkan agar para pengelola kapal harus selalu memerhatikan keselamatan dan kenyamanan konsumen agar kunjungan wisatawan ke Samarinda dan Kaltim bisa terus meningkat.
"Saya pikir perlu hotel terapung berjalan. Harus ada pengusaha yang berani berinvestasi membuat hotel terapung di atas kapal. Ini akan menjadi sensasi tersendiri bagi para wisatawan," tambahnya.
Dijelaskan Akmal, jika di kota tarif kamar bisa dijual dengan harga Rp500 ribu per malam, maka di atas kapal, pengelola bisa membanderol dengan harga Rp1 juta bahkan lebih.
Di setiap kapal, jumlah kamar tidak perlu terlalu banyak. Kisaran 6-8 kamar. Terpenting disiapkan air panas dan air dingin di setiap kamar. Lebih bagus lagi jika ada kolam renang, gladak kapal, spot foto dan tentu juga fasilitas karaoke dan rapat.
"Jika ada tawaran hotel di darat dan hotel terapung, maka saya yakin wisatawan akan banyak antre ke sini," yakin Akmal.
Dengan hotel terapung berjalan ini, wisatawan bisa menikmati keindahan sungai dan tepian Mahakam. Menarik juga dengan pengaturan jam untuk menikmati spot di waktu pagi, siang, sore dan malam hari.
"Perjalanan kapal bisa sampai ke Pulau Kumala di Kota Tenggarong dan kembali lagi ke Samarinda," usul Akmal.
Tak lupa ia juga menyarankan agar setiap kapal menawarkan produk-produk UMKM Kaltim, seperti amplang, kripik pisang grecek, olahan jamur tiram dan lain sebaginya.
"Ini juga akan membantu UMKM kita," pungkasnya.
(*)