POJOKNEGERI.COM - Masa kampanye ini dimanfaatkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk menyindir lawan politiknya.
Meski kampanye berbeda tempat, Anies dan Cak Imin tetap kompak menyindir cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Anies melontarkan sindiran untuk putra sulung Jokowi itu ketika berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Rabu (6/12/2023).
Menurut Anies, Indonesia didirikan oleh kaum terdidik, para intelektual, cendekiawan yang memiliki pola pikir dan pengalaman hidup yang luar biasa.
Meski berasal dari kaum mapan, para pendiri bangsa tak mendirikan Indonesia untuk anaknya sendiri maupun kemenakannya.
"Sementara mereka adalah anak-anak kaum berada dan mereka mendirikan Republik untuk semua bukan untuk anaknya, bukan untuk kemenakannya , bukan untuk golongannya, tapi untuk semua," kata Anies Baswedan.
Maksud pernyataan Anies tersebut sebenarnya tka bermaksud menyindir pihak manapun, ia hanya ingin negara ini kembali pada cita-cita pendiri bangsa untuk menghadirkan keadilan sosial.
"Hari ini ke Bengkulu mampir ke tempat Bung Karno tinggal dari tahun 38 sampai 42, kita ingin mengingatkan diri kami sendiri dan semuanya.
Mari kita kembali pada cita-cita awal para pendiri Republik ini, mereka mendirikan Republik untuk menghadirkan keadilan sosial," ungkap capres nomor urut 1 ini.
Kemudian ia menegaskan komitmen Anies-Muhaimin dalam melestarikan dan mengembangkan berbagai destinasi sejarah di Indonesia.
Anies berjanji menghadirkan perbaikan dan inovasi tempat sejarah seperti Rumah Penahanan Bung Karno agar semakin menarik dikunjungi.
"Komitmen bahwa kami (jika) sudah diamanati maka tempat-tempat ini akan dirawat akan dikembangkan dan dibuat menjadi lebih menarik supaya lebih banyak lagi anak-anak muda yang berkesempatan untuk belajar," ujar Anies Baswedan.
Cak Imin Sindir Anak Presiden
Di tempat lain, Cak Imin berkelakar tak maju di Pilpres sejak muda karena bukan anak Presiden.
Pernyataan ini disampaikan Cak Imin saat mengisi kuliah umum di Kampus IAI Al-Muslim, Aceh, Rabu (6/12/2023).
"Saya menyesal tidak nyapres sejak 25 tahun lalu. Ya maklum, bukan anaknya presiden. Saya anaknya orang biasa, anaknya kiai," ungkap Cak Imin.
Tak cuma itu, Cak Imin juga memberikan ilustrasi menohok soal enaknya jadi anak Presiden dan pejabat yang bisa memainkan aturan.
"Anak pejabat itu naik mobil, ada lampu merah, lampunya lagi merah. Bukannya anak pejabat itu berhenti, lampu merahnya yang dibongkar supaya anak pejabat itu bisa jalan," kata Cak Imin.
Kendati Anies dan Cak Imin tidak blak-blakan menyebut Gibran, namun narasi ini ramai buntut majunya putra sulung Presiden Jokowi di Pilpres 2024.
Gibran maju setelah UU MK mengenai batasan usia dan pengalaman mempermulus jalan Wali Kota Solo itu bertarung menuju kursi istana.
(REDAKSI)