POJOKNEGERI.COM - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal mengajak untuk memahami etika pentingnya untuk bijak dalam bermedia di era digitalisasi saat ini.
Terlebih lagi dalam mengahdapi Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 mendatang.
Ajakan ini disampaikan Muhammad Faisal saat menjadi narasumber dalam sebuah acara diskusi publik gagasan Jurnalis Milenial Samarinda yang mengangkat tema yaitu “Baliho Bertebaran, Sosialisasi atau Kampanye?”.
Diketahui kegiatan tersebut dilakukan di Bagio’s Café dan Resto Samarinda Jum’at (20/10/2023) sore.
Faisal mengajak, seluruh pihak untuk dapat bijak dalam bermedia sosial. Dirinya menekankan pentingnya memahami peran media sosial dan internet dalam mendukung proses demokrasi yang sehat.
“Media sosial memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu bijak dalam bermedia sosial, terutama di masa Pemilu. Gunakan platform ini sebagai alat untuk mendiskusikan isu-isu politik, tetapi juga harus waspada terhadap penyebaran berita palsu dan konten provokatif,” kata Faisal.
Terkait tema diskusi sore hari itu, Faisal menyampaikan bahwa pemerintah telah menerbitkan regulasi yang jelas mengenai pemasangan baliho dalam konteks kampanye politik.
Namun, ketika baliho-baliho serupa bertebaran tanpa izin yang jelas, hal ini bisa membingungkan masyarakat dan menimbulkan spekulasi.
“Regulasinya sudah jelas diatur. Semua pihak juga tentu menjalankan fungsi dan perannya masing-masing untuk menciptakan suasana Pemilu yang kondusif. Dalam hal ini perlu juga pentingnya transparansi dalam setiap bentuk sosialisasi ataupun kampanye nantinya, yang telah diatur dengan batasan-batasan yang sudah jelas dan harus dipahami, sehingga jelas juga nanti pesan yang tersampaikan. Kembali, sesuai dengan regulasi, ” jelasnya.
(*)