POJOKNEGERI.COM - Dua nama, Surya Paloh dan Joko Widodo saat ini dianggap saat ini masuk dalam hubungan renggang.
Ditandai dengan tak adanya sambutan Jokowi dan HUT Partai Nasdem beberapa waktu lalu.
Terkait sosok dua orang itu, politikus senior Panda Nababan sebut bahwa dirinya khawatir jika hubungan keduanya terus renggang atau memanas dalam waktu ke depan.
Panda Nababan bahkan tak ragu menyebut bahwa dirinya galau.
“Jadi terus terang waktu TVOne memberikan judul Jokowi versus Surya Paloh saya terus terang galau,” ujar Panda dikutip dari Indonesia Lawyer Club, Jumat (18/11/2022).
“Bukan saja galau tapi takut kenapa? Dua-dua ini saya kenal dalam track record hidup mereka, mereka punya bakat untuk membalas,” tambahnya
Dirinya kemudian mencontohkan bagaimana keduanya dalam hal membalas (dendam).
“Contohnya saat Surya Paloh yang dari awal puluhan tahun bersama saya waktu tahun 98 kemudian Panglima Sapri mau memeriksa Surya Paloh di kramat lima, kejadian itu seumur hidup di ingat Surya,”ujarnya
“Pembalasannya media Indonesia Metro tidak ada cerita tentang Sapri,” ujarnya
Sementara saat mencontohkan gaya balas dendam Jokowi, Panda Nababan bercerita soal Jokowi yang melakukan pembalasan ke Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Presiden Jokowi pada ulang tahun TNI di Cilegon pada 2017 dibuat jalan kaki hingga naik ojek saat Gatot menjabat sebagai Panglima TNI, sampai Istrinya presiden tiba setelah acara selesai, Gatot yang menyambut bersama Tito waktu itu disebut Panda, sempat meminta maaf dikarenakan padatnya rakyat.
“Mohon maaf bapak presiden rakyat begitu mencintai TNI, membludak semua tidak bisa terbendung, apa yang dikatakan Jokowi ya, ya katanya,” ujar Panda
Akan tetapi, dikatakan Panda lagi, Jokowi kemudian memerintahkan beberapa orang, termasuk Pratikno dan Kapolda Banten yang saat itu dijabat Listyo Sigit (saat ini Kapolri).
“Lalu Pratikno telepon Kapolda Banten waktu itu Kapolda Banten Sigit Kapolri sekarang, kami tidak dilibatkan pak katanya, di telepon Korlantas sama Pramono Anum kami tidak dilibatkan, ooo begitu cara kau mengatakan saya” pungkasnya
Situasi itu kemudian disebutnya, berbalas saat adanya acara pernikahan putrinya.
Panda menjelaskan, saat itu, kolega Gatot yakni Tito, Ryamizard, Luhut, Pratikno memakai mawar merah yang menandakan mereka menjadi panitia di acara tersebut. Tetapi, itu tidak terjadi pada Gatot.
Tak hanya itu, Gatot pun dicopot dari jabatannya, tapi yang menurutnya menarik ialah selang lima bulan sebelum pencopotan, Jokowi menjadikan Moeldoko jadi salah satu panitia di acara nikahan putrinya,
“ Itu style daripada Jokowi,” tuturnya.
(redaksi)