POJOKNEGERI.COM - Grup GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia yang menaungi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial, bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) beserta PT Aneka Gas Industri Tbk. (Samator Group) menginisiasikan fasilitas kesehatan Rumah Oksigen Gotong Royong
Hal itu disampaikan merupakan bagian dari upaya bersama mendukung penanganan COVID-19 di Indonesia.
Rumah Oksigen Gotong Royong merupakan suatu fasilitas kesehatan semi-permanen pertama di Indonesia yang khusus dilengkapi dengan peralatan suplai oksigen dan tempat tidur perawatan (bed) bagi warga terpapar COVID-19 dengan gejala sedang (kategori 2).
Rumah Oksigen Gotong Royong dicetuskan sebagai upaya bahu membahu dan saling membantu berbagai pihak di ekosistem Grup GoTo, KADIN Indonesia, Samator Group, mitra strategis, pemerintah dan masyarakat luas untuk bersama-sama menghadapi tantangan pandemi.
Sebagai project pertama, Rumah Oksigen Gotong Royong dibangun di Pulogadung tepat di sebelah kawasan pabrik Samator Group, di atas lahan yang disediakan oleh PT Master Steel dan didukung oleh PT Tripatra Engineers and Contractors sebagai perusahaan yang menangani pembangunan Rumah Oksigen.
Pada Minggu, 18 Juli 2021, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan peninjauan progres pembangunan Rumah Oksigen.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi GoTo, KADIN Indonesia dan Samator Group yang telah mendirikan Rumah Oksigen Gotong Royong.
"Ini adalah salah satu contoh yang baik dari peran aktif swasta dalam membantu penanganan COVID-19 demi rakyat. Kita perlu bersama-sama dalam menghadapi COVID-19, ini tantangan kita bersama," ujarnya.
Sementara itu, Rachmat Harsono, President Director PT Aneka Gas Industri Tbk mejelaskan bahwa Rumah Oksigen Gotong Royong” didirikan di salah satu lokasi pabrik mereka di Pulogadung untuk mempermudah distribusi bagi warga yang membutuhkan.
"Setiap harinya akan disalurkan oksigen secara pipa non-stop untuk memenuhi kebutuhan Rumah Oksigen Gotong Royong, dan selanjutnya untuk merespons kebutuhan-kebutuhan serupa di provinsi yang lain, kami akan siap melakukan hal yang sama di beberapa lokasi pabrik kami yang tersebar di nusantara, yang memungkinkan untuk melakukan pipanisasi secara langsung.” ujarnya.
Di pihak lain, Andre Soelistyo, CEO GoTo mengatakan bahwa krisis oksigen yang dialami Indonesia saat ini antara lain disebabkan oleh distribusi yang terkendala jarak dan waktu serta keterbatasan sarana dan prasarana.
“Rumah Oksigen Gotong Royong” dicetuskan untuk meminimalisir hambatan tersebut dengan menghadirkan fasilitas semi-permanen yang memungkinkan penderita COVID-19 kategori 2 mendapatkan akses mudah kepada suplai oksigen, tempat tidur perawatan sekaligus kepada fasilitas ke berbagai rumah sakit terdekat. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang begitu solid dengan Samator Group dalam memastikan ketersediaan oksigen, Master Steel dalam penyediaan lahan, serta Tripatra dalam membangun konstruksi Rumah Oksigen Gotong Royong dalam waktu singkat.” ujarnya.
Dijelaskan, bahwa ada 5 solusi dan efektivitas dari Rumah Oksigen Gotong Royong.
Pertama adalah Lokasi yang berada di jantung suplai oksigen pabrik Samator Group akan memastikan ketersediaan oksigen setiap saat bagi para penderita COVID-19 dengan gejala sedang. Kedua, kecepatan dan kedekatan akses ini akan mengeliminasi tantangan logistik dimana sering kali pasien harus mencari dan membawa oksigen dari tempat yang jauh.
Ketiga, kemudahan sistem registrasi/pemesanan tempat di Rumah Oksigen Gotong Royong melalui aplikasi Halodoc. Keempat, operasional yang dikelola oleh pihak yang berpengalaman di pengelolaan fasilitas kesehatan.
Terakhir adalah kemudahan akses kepada berbagai rumah sakit di sekitar lokasi, baik rumah sakit rujukan COVID-19, maupun rumah sakit swasta, untuk penderita yang mengalami eskalasi kasus.
Selain menyuplai oksigen kepada warga yang membutuhkan, keberadaan Rumah Oksigen Gotong Royong ini diharapkan juga dapat membantu penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Jakarta yang saat ini telah mencapai sekitar 85%.
(redaksi)