POJOKNEGERI.COM - Wanti-wanti diberikan IMF (International Monetary Fund) kepada Presiden Jokowi dan juga China
Disampaikan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva kepada Presiden Joko Widodo dan China untuk membicarakan pelunasan utang negara-negara G20.
Pasalnya, Georgieva memperingatkan semakin bayak negara yang berutang besar. Ia juga khawatir akan kegagalan utang-utang tersebut.
Georgieva mengatakan bahwa sangat penting untuk memulai kerangka kerja bersama yang sebagian besar terhenti karena utang yang diadopsi oleh negara-negara G20.
"Ini adalah topik yang kita tidak bisa berpuas diri. Jika kepercayaan terkikis, Anda tidak tahu di mana itu akan berakhir," ujarnya dilansir Reuters, Senin (11/7).
Ia mengaku telah berbicara kepada Jokowi yang memegang jabatan presiden bergilir G20 tahun ini, mendesak untuk mendorong pembicaraan mengenai utang sebelum perhelatan November 2022 dimulai.
"Para pemimpin G20 tentu tidak ingin berada dalam situasi di mana masalah itu mendominasi pembicaraan hanya karena kami tidak membuat kemajuan," terang Georgieva.
Ia mengungkap hampir sepertiga dari negara-negara berkembang dan dua kali lipat proporsi negara-negara berpenghasilan rendah dalam lilitan utang. Kondisinya memburuk, mengingat negara-negara maju menaikkan suku bunga mereka.
Arus modal keluar dari pasar negara-negara berkembang terus berlanjut dan hampir satu dari tiga negara sekarang ini mendapatkan suku bunga pinjaman 10 persen atau lebih.
"Tekanan kepada kami sangat tinggi," imbuhnya sembari menambahkan bahwa perang Rusia-Ukraina telah memperburuk krisis ekonomi di negara berkembang.
Georgieva juga mengingatkan pentingnya untuk menyepakati penghapusan utang untuk tiga negara Afrika, yakni Zambia, Chad, dan Ethiopia.
Ia mendesak China untuk berkoordinasi lebih baik di antara negara pemberi pinjaman dan memperingatkan kerugian yang akan dirasakan kalau masalah utang berujung pada krisis besar-besaran.
"Pesan saya kepada semua orang adalah mari berhenti menuding. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)