POJOKNEGERI.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto semakin percaya diri menatap Pilpres 2024.
Hampir sebagian besar lembaga survei mencatatkan namanya di posisi teratas.
Terbaru, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memetakan kekuatan tiga kandidat calon presiden Pemilu 2024 yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Terkait isu ekonomi, Prabowo dinilai paling unggul, ketimbang Ganjar maupun Anies.
Menteri Pertahanan itu dianggap sebagai sosok strong leader yang diyakini mampu menumbuhkan ekonomi.
Menurut hasil survei, sebanyak 56,2 persen responden menilai Prabowo sebagai figur strong leader ekonomi.
Terpaut jauh, hanya 18,7 persen responden yang menilai Anies sebagai sosok strong leader ekonomi.
Sementara, Ganjar berada di urutan ketiga dalam isu ini dengan persentase 14,8 persen.
“Jadi memang kesan masyarakat untuk strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi itu cenderung atau mayoritas ke Pak Prabowo," ucap Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan Prabowo moncer, dan sebaliknya, Ganjar lemah di isu ekonomi.
Pertama, istilah “petugas partai” yang melekat di diri Ganjar.
Ardian mengatakan, sebutan “petugas partai” mengesankan bahwa Ganjar kurang kuat dalam kepemimpinan.
Istilah "petugas partai" melemahkan figur Ganjar di hadapan Prabowo yang pendiri dan ketum partai.
Kedua, oleh sebagian kalangan, Ganjar dianggap gagal menangani isu kemiskinan di Jawa Tengah.
Sementara Anies Baswedan, jejak ekonominya dalam memimpin Jakarta belum diketahui secara luas oleh para pemilih di Indonesia.
Sebaliknya, dibandingkan dengan kandidat capres lain, Prabowo terkesan sebagai pemimpin tegas sehingga diyakini mampu memulai kebangkitan ekonomi.
Jejak cita-cita Prabowo soal ekonomi Indonesia menjadi macan Asia sudah dikenal luas sejak Pilpres 2014.
Adapun survei ini digelar pada 3 hingga 14 Mei 2023 melibatkan 1.200 responden.
Sampel survei diambil dengan metode multistage random sampling.
Sementara, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Dengan metode ini, margin of error survei kurang lebih 2,9 persen.
(redaksi)