POJOKNEGERI.COM - Sukar ditampik bahwa presiden Joko Widodo memiliki hubungan dekat dengan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Kehangatan hubungan mereka tampak di acara HUT TNI pada Selasa (5/10/2021) di Istana Merdeka.
Dalam kesempatan itu, presiden Jokowi melempar guyonan ke istrinya, Iriana Jokowi saat meninjau alutsista TNI yang dipajang.
Presiden meminta Iriana Jokowi, istrinya memilih alutsista untuk dikendarai.
Lalu menegaskan bahwa Jenderal Andika Perkasa pasti siap untuk jadi sopir ibu negara.
Kontan guyonan itu menciptakan tawa dan suasana hangat dari Iriana Jokowi dan para elite negara yang memantau keadaan alutsista TNI.
Saat meninjau, Jokowi sempat melontarkan candaan kepada Ibu Negara Iriana yang turut menyaksikan piranti militer itu.
Dalam guyonannya, Kepala Negara mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa nantinya yang akan menjadi sopir kendaraan taktis TNI yang akan ditumpangi oleh Iriana.
"Mau naik yang mana? Biar yang nyetir Pak Andika," kata Jokowi kepada Iriana sambil tertawa, dikutip Kompas.TV.
Mendengar candaan sang suami, Iriana merespons dengan tertawa.
Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat berdialog dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di depan kendaraan tempur milik TNI itu.
Hadi menuturkan bahwa kendaraan taktis yang dipamerkan merupakan yang terbaru.
"Bapak mohon izin ini jadi pengadaan pada renstra (rencana strategis) sampai tahun 2019," kata Hadi kepada Jokowi.
"Oh, berarti ini baru-baru semua?" jawab Jokowi.
"Siap, ini yang baru dari renstra sampai tahun 2019," ujar Hadi.
Baca juga: Peringatan HUT ke-76 TNI di Sejumlah Kabupaten/Kota se-Kaltim, Kapolda Naik Kendaraan Lapis Baja
Kemudian Andika turut menjelaskan perihal kendaraan taktis milik TNI AD yang dipajang di depan istana tersebut.
"Ini ada yang menonjol, ini AD, kami punya 56 rantis," jelas Andika.
Meski demikian, peninjauan alutsista yang dilakukan Jokowi ini tidak berlangsung lama. Presiden dan rombongan kemudian kembali ke dalam Istana dengan mengendarai boogie car.
HUT ke-76, TNI Pamerkan 112 Alutsista di Sekitar Istana Merdeka
Dalam memeriahkan HUT ke-76, selain mengadakan upacara, TNI juga memamerkan 112 alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
Adapun 112 Alutsista tersebut akan ditampilkan di sekitar Istana Merdeka, tepatnya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Selatan dan Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Gelar Alutsista tersebut merupakan bentuk perwujudan kekuatan TNI saat ini dan juga sebagai laporan kepada Presiden RI serta masyarakat bahwa anggaran yang diberikan pemerintah kepada TNI salah satunya digunakan sebagai pengadaan kebutuhan Alutsista.
Di mana alutsista tersebut untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari gangguan, hambatan, ancaman dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Sementara dilansir Tribunnews.com dalam artikel berjudul Kedekatan Jokowi dan Hendropriyono Dinilai Menggaransi KSAD Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dinilai memiliki peluang lebih besar untuk menjadi Panglima TNI selanjutnya, dibanding Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
Hal ini disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga.
Bukan tanpa alasan, peluang Andika dinilai lebih besar karena ia memiliki faktor kedekatan dan kepercayaan dari Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
"Kedekatan Presiden dengan Hendropriyono kiranya menjadi garansi bagi Jokowi untuk memilih Andika Perkasa."
"Hal itu akan menguatkan kepercayaan Jokowi terhadap Andika Perkasa," kata Jamiluddin melalui keterangannya, Jumat (1/10/2021), dilansir Tribunnews.
Pendapat itu dilontarkan Jamiluddin, karena menurutnya dalam proses pemilihan Panglima TNI sangat kental bermuatan politis, tak hanya profesionalisme di bidang militer.
Seperti diketahui, Hendropriyono yang merupakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di era Presiden RI ke-6 Megawati Soekarnoputri, adalah ayah mertua Andika Perkasa.
Selain kedekatan Hendropriyono dengan Jokowi, Andika juga mendapat dukungan dari anggota Komisi I DPR RI.
"Hal itu tidak dimiliki Yudo Margono. Yudo semata mentereng dari karier militernya."
"Namun, tidak ada yang menggaransi ke Presiden Jokowi. Tentu ini menjadi titik lemah Yudo Margono," terang Jamiluddin.
Baca juga: Presiden Jokowi Diprediksi Segera Kirim Nama Calon Panglima TNI ke DPR, Andika Perkasa atau Yudo?
Pendapat serupa pernah diungkapkan pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.
Menurut Khairul, Hendropriyono adalah pendukung kuat bagi Andika untuk menjadi orang nomor satu di militer.
Kendati demikian, ujar Khairul, sang ayah mertua juga bisa menjadi penghalang kuat.
"Sementara Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."
"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," tuturnya, Selasa (14/9/2021), dilansir Tribunnews.
Hendropriyono Pernah Dituding Lobi Jokowi
Pada Juni 2021 lalu, Hendropriyono pernah diisukan melobi Presiden Jokowi agar menjadikan menantunya, Andika Perkasa, sebagai Panglima TNI.
Diketahui, isu tersebut pertama kali muncul setelah Hendro dan istrinya bertemu Jokowi di Istana Negara pada 7 Mei 2021.
Mengutip Tribunnews, Hendro pun membantah tudingan tersebut.
Ia menegaskan tak pernah meminta-minta jabatan pada siapapun, meski itu untuk dirinya sendiri.
"Saya tidak bicara dan tidak pernah bicara tentang hal yang demikian itu."
"Saya tidak pernah begitu hina mau nyosor meminta-minta jabatan."
"Tidak untuk menantu, anak, apalagi untuk saya sendiri. Tidak pernah," tegas Hendro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (14/6/2021).
Lebih lanjut, Hendro menerangkan maksud kedatangannya bertemu Jokowi pada Mei 2021 lalu.
Ia mengatakan, kala itu hanya ingin bersilaturahmi dengan Jokowi.
"Pertemuan pada 7 Mei 2021 berkaitan dengan HUT saya yang ke-76. Sebagai Presiden, tidak mungkin beliau yang datang ke rumah saya."
"Silaturahmi sebagai dua sahabat adalah hal yang biasa, karena Pak Jokowi setelah menjadi Presiden tidak berubah sama sekali dengan sewaktu dulu sebagai rakyat biasa," pungkasnya.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Mencuat, Mahfud MD Terlempar, Andika Perkasa Tak Jadi Panglima TNI
Wakil Ketua DPR RI Minta Surpres Calon Panglima segera Dikirim
Wakil Ketua DPR RI baru pengganti Azis Syamsuddin, Lodewijk F Paulus, meminta agar Jokowi segera mengirim Surat Presiden (Surpres) nama calon Panglima TNI.
Ia berharap, Supresi diajukan sebelum DPR memasuki masa reses pada 7 Oktober 2021.
"Di Komisi I ada pergantian Panglima TNI, ya kita menunggu, kita monitor."
"Mudah-mudahan Bapak Presiden segera mengajukan calon Panglima TNI," ujar Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/9/2021), dilansir Tribunnews.
"Sehingga diharapkan sebelum itu dengan massa reses yang insyaallah selesai tanggal 7 (Oktober), kita sudah bisa memiliki Panglima TNI."
"Kalau enggak kita menunggu total waktu persiapan sangat sempit," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, memastikan Surpres akan dikirim secepatnya. (redaksi)