POJOKNEGERI.COM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Budisatrio Djiwandono melakukan rerses dengan menemui warga di Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kegiatan ini digelar pada Jumat (21/7/2023) malam dengan dihadiri kurang lebih sebanyak 300 masyarakat.
Budisatrio Djiwandono yang merupakan anggota DPR RI, dapil Kaltim ini mengatakan dirinya telah melakukan kunjungan ke Balikpapan, Kutai Kartanegara (Kukar), dan Samarinda ini.
"Saya merasa tersanjung, lantaran malam hari yang merupakan waktunya untuk beristirahat berkumpul sama keluarga, tetapi rela untuk berkumpul dalam agenda Reses ini," ucapnya di hadapan warga.
Budisatrio menerangkan kepada masyarakat bahwa dirinya yang duduk di kursi legislatif pada Komisi IV DPR RI ini, bidangnya ialah pada sektor pertanian, kelautan, lingkungan hidup dan kehutanan.
"Program-progran yang dijalankan memang menyentuh para petani dan nelayan serta kelompok ibu-ibu," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya berjanji akan memperjuangkan kehidupan para petani dan para nelayan serta keberlangsungan hidup, terkhusus hutan-hutan yang ada di Benua Etam Julukan Provinsi Kaltim.
"Karena perihal tersebut merupakan aset bagi Kalimantan Timur," lanjutnya.
Dirinya juga berpesan kepada masyarakat, memasuki tahun politik ini atau Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada tahun 2024 mendatang, untuk tetap saling menjaga kesejukan dan perdamaian.
"Boleh saja saling berbeda pilihan, akan tetapi tetaplah untuk saling menjaga kesejukan dan perdamaian. Sesuai pesan Pak Prabowo Subianto kita menjaga persatuan dan kesatuan," tuturnya.
Pada kesempatan Reses tetsebut, dirinya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, juga merespon aspirasi dari salah seorang masyarakat mengenai bibit
Dirinya mengatakan bahwa pihaknya ada banyak menyalurkan bibit-bibit produktif, mulai dari bibit cabe hingga buah-buahan seperti duren telah digencarkan untuk dilakukan penanaman.
Lebih lanjut ia ceritakan mengenai Pekarangan Pangan Lestari (P2L), yang bentuknya dana Rp 50 juta dikelola perkelompok Kelompok Wanita Tani (KWT) atau Kelompok Tani yang punyai pekarangan produktif.
Di mana, biasanya mendatangkan sistem hedroponik untuk tanam sayur mayur termasuk cabe. Dan biasanya juga dikombinasikan dengan ternak ayam atau budi daya lele untuk pasokan protein.
"Ini sangat baik, tujuannya untuk menambah ketahanan pangan untuk keluarga. Jadi ibu-ibunya tidak perlu tiap hari ke pasar karna sebagian kebutuhannya sudah ada dari pekarangannya," pungkasnya.
(*)