POJOKNEGERI.COM - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan Presiden Joko Widodo untuk tidak memilih calon presiden yang melanggar hak asasi manusia (HAM), berpotongan diktator, hingga punya rekam jejak masalah korupsi.
Ganjar mengatakan, pesan itu disampaikan Jokowi lima tahun lalu saat menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019.
"5 tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," ucap Ganjar.
"Yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," sambungnya.
Politikus PDI-P itu mengatakan, kriteria yang disampaikan Jokowi lima tahun lalu hendaknya menjadi pegangan rakyat untuk memilih pemimpin pada Pilpres 2024.
Ganjar pun berpesan supaya rakyat memilih kandidat yang konsisten, visioner, mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis, dan tidak punya persoalan.
Ganjar menyebutkan, publik harus menjaga agar demokrasi tetap berada pada trek yang benar dan jangan sampai korupsi, kolusi dan nepotisme kembali tumbuh subur di Indonesia.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun berjanji tidak bakal mengecewakan rakyat apabila terpilih sebagai presiden kelak.
"Kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind, dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," pungkasnya. (tim redaksi)