POJOKNEGERI.COM - BRICS kini telah menjadi turning point kebangkitan negara-negara berkembang dalam upaya mengimbangi dominasi ekonomi dan politik negara-negara Barat.
Setelah lebih dari satu dekade, BRICS mulai membuka diri menjadi BRICS Plus dengan anggota tambahan seperti Indonesia, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Mengapa Keanggotaan BRICS Penting untuk Indonesia?
Pertama tentu saja untuk perluasan perdagangan dengan pasar di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Hal ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada mitra dagang tradisional seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, sekaligus memperluas basis ekspor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, Indonesia memperoleh akses ke Bank Pembangunan Baru (NDB) yang menawarkan akses pembiayaan berbiaya rendah untuk proyek infrastruktur skala besar, seperti pembangunan pelabuhan, jalan raya, dan jalur kereta api.
Investasi ini merupakan kunci untuk mencapai target pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 8%, sebagaimana ditekankan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kolaborasi dengan negara-negara anggota BRICS membuka peluang transfer teknologi di bidang energi terbarukan, kecerdasan buatan, dan digitalisasi.
Teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas sektor industri Indonesia dan memperkuat daya saingnya di pasar global.
Sebagai anggota BRICS, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.
Dengan platform ini, Indonesia dapat memengaruhi kebijakan global yang mendukung perdagangan adil, akses teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.
Indonesia memiliki peluang membuka pasar ekspor komoditas utama seperti: minyak sawit, batu bara, gas alam, dan karet dengan negara-negara BRICS dan dunia selatan umumnya.
Selain itu, Indonesia juga dapat menarik investasi besar dalam sektor energi, manufaktur, dan teknologi.
Namun, keanggotaan di BRICS juga membawa tantangan.
Persaingan geopolitik antara kekuatan global dapat memengaruhi stabilitas blok ini, sementara Indonesia harus memastikan bahwa posisinya dalam aliansi ini tetap independen dan sejalan dengan kepentingan nasionalnya.
Keanggotaan Indonesia di BRICS mencerminkan langkah strategis untuk mengokohkan posisinya sebagai pemain utama di panggung global.
Dengan memanfaatkan peluang ekonomi dan geopolitik yang ditawarkan, Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonominya, memperkuat daya saing, dan menjadi katalisator perubahan di Global South.
Namun, keberhasilan langkah ini akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah untuk melaksanakan reformasi struktural yang dibutuhkan, mengelola hubungan diplomatik yang kompleks, dan memastikan manfaat keanggotaan BRICS dirasakan oleh masyarakat luas.
Sebagai negara dengan potensi besar, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk memimpin transformasi tatanan global menuju keseimbangan yang lebih adil
Artikel ini telah tayang di YouTube Pojok Negeri Media:https://youtu.be/KRa_LykU05g?si=XzPwPoJ67dn1-8w5
(*)