POJOKNEGERI.COM - Kamala Harris maju dalam Pilpres 2024 Amerika Serikan menggantikan Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memutuskan mundur dari ajang Pilpres melawan Donald Trump.
Keputusan ini diambil di tengah desakan sejumlah pihak yang memintanya mundur imbas penampilan buruk selama debat.
Biden lantas menyatakan dukungan kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya.
Sebagian besar anggota Partai Demokrat kemungkinan setuju dengan Biden dan mendukung Harris untuk maju di Pilpres mendatang
Dikutip dari BBC, Selasa (23/7/2024), jika benar dicalonkan Demokrat, Harris akan memiliki akses terhadap dana kampanye US$ 100 juta atau Rp 1,62 triliun (kurs Rp 16.200) yang telah dikumpulkan.
Meski begitu, survei opini publik menunjukkan tingkat persetujuan Harris sama rendahnya dengan Biden.
Dalam pertarungan head-to-head melawan Donald Trump, kinerjanya kurang lebih sama dengan Biden.
Apalagi elektabilitas Trump mengalami kenaikan usai lolos dari insiden penembakan saat kampanye di Butler, Pennsylvania beberapa waktu lalu.
Trump selamat meski telinganya sempat terluka.
Konvensi Partai Demokrat bulan depan di Chicago akan menjadi sangat berbeda.
Apapun yang sedang dikerjakan oleh partai dan kampanye Biden dibuang begitu saja.
Jika Harris tidak berhasil menyatukan partainya, konvensi tersebut bisa berubah menjadi konvensi politik yang bebas untuk semua, dengan berbagai kandidat bersaing untuk mendapatkan nominasi maju di ajang Pilpres.
Sementara bagi Partai Republik, selama ini mereka fokus mengkritik kebijakan-kebijakan Joe Biden.
Namun partai tersebut ternyata menargetkan orang yang salah.
Dengan adanya berita mengenai pembatalan kampanye Biden, rencana permainan Partai Republik yang dipelopori oleh Donald Trump telah berubah arah.
Sebelumnya, Partai Republik berusaha mencuri pemilih muda AS untuk tidak memilih Biden yang kini berusia 81 tahun.
Namun, Harris yang kini berusia 59 tahun jelas lebih muda dari Biden dan Trump yang berusia 78 tahun.
Jika Harris maju sebagai calon presiden, diperkirakan Partai Republik tetap menyinggung kegagalan-kegagalan pemerintahan saat ini. (*/detik.com)