POJOKNEGERI.COM - Tren positif terus ditunjukkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Elektabilitasnya keduanya semakin menguat setelah resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.
Bahkan, elektabilitas keduanya berpotensi mendominasi di Pulau Jawa.
"Hasil beberapa survei terbaru menunjukkan bahwa tren di mana Anies tak terbendung menggerus suara kandidat lainnya, khususnya Prabowo," ucap Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC) Rio Prayogo, dikutip dari JPNN.
Selain itu, Anies juga mengalami penguatan di seluruh provinsi besar di Pulau Jawa, baik Jabar, Jateng, maupun Jatim.
Pada saat bersamaan, Ganjar Pranowo mengalami pelemahan di Jateng, dan Prabowo mengalami pelemahan di Jabar dan Jatim.
Strategi Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengakuisisi PKB merupakan langkah strategis dan masif, yang terbukti berhasil menaikkan elektabilitas Anies Baswedan.
Selain itu, ragam upaya politik mulai dari penjajakan koalisi, safari politik, hingga dinamika pencarian bakal cawapres turut berdampak pada tingkat elektabilitas mereka.
Berikut elektabilitas terbaru dari Anies, Ganjar dan Prabowo, seperti dilansir dari CNN:
Survei Indoriset
Hasil survei menunjukkan Prabowo menduduki posisi pertama yang diikuti oleh Ganjar dan Anies.
Prabowo per September memiliki elektabilitas sebesar 38,4 persen.
Angka tersebut turun dari bulan Agustus lalu sebesar 38,3 persen.
Ganjar per September memiliki elektabilitas sebesar 34,4 persen atau cenderung tak berubah dari elektabilitas Agustus sebesar 34,3 persen.
Sementara itu, Anies yang menduduki posisi ketiga memiliki elektabilitas sebesar 25,2 persen per September ini.
Angka tersebut mengalami kenaikan dari elektabilitas Agustus sebesar 22 persen.
Masih di riset yang sama, elektabilitas Ganjar di Jawa Tengah disebut menurun akibat sulitnya PDIP mencari cawapres pendamping mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Berdasarkan catatan Indo Riset elektabilitas Ganjar di Jawa Tengah dan DIY turun dari 70,0 persen pada Agustus 2023 menjadi 65,6 persen pada September 2023.
Di Jawa Timur, elektabilitas Ganjar turun menjadi 43,9 persen dari 46,1 persen. Tak hanya itu, elektabilitas Ganjar juga turun di Bali dan Nusa Tenggara menjadi 48,9 persen dari 51,7 persen.
Akan tetapi, elektabilitas Ganjar justru naik di Jakarta-Banten, Jawa Barat dan Maluku-Papua.
Di Jakarta-Banten elektabilitas Ganjar naik menjadi 21 persen dari 16 persen.
Di Jawa Barat naik menjadi 22,3 persen dari 18,1 persen dan di Maluku-Papua naik menjadi 37,5 persen dari 27,5 persen.
Lebih lanjut, Indo Riset menyebut elektabilitas Anies di Pulau Jawa mengalami kenaikan usai mendeklarasikan Cak Imin sebagai bakal cawapres.
Elektabilitas Anies di Jawa Timur naik dalam dua bulan terakhir atau Agustus dan September dari 12,8 persen menjadi 22,2 persen.
Indo Riset mengatakan elektabilitas Prabowo mengalami penurunan di Jawa Barat dan Sumatera akibat ia tidak lagi sinyal dukungan yang jelas dari Presiden Jokowi.
Elektabilitas Prabowo dalam bulan Agustus dan September di Sumatera turun dari 41,5 persen menjadi 38,1 persen.
Di Jawa Barat Prabowo juga mengalami penurunan elektabilitas dari 46 persen jadi 40,5 persen dan turun dari 40,6 persen menjadi 32,8 persen di Jawa Timur.
Lalu, di Kalimantan elektabilitas Prabowo turun signifikan dari 48 persen menjadi 32 persen.
Survei Litbang Kompas
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan Ganjar Pranowo berpotensi lebih tinggi dipilih oleh pemilih perempuan dibanding Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Hal tersebut diprediksi oleh Litbang Kompas berdasarkan dua kategori survei yakni mereka yang sudah tetap dengan pilihannya dan mereka yang masih bisa berubah.
Di kalangan perempuan yang sudah menetapkan pilihannya, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 36,6 persen.
Sementara Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 30,5 persen dan Anies sebesar 23,2 persen.
Adapun jumlah responden yang enggan menjawab sebesar 9,7 persen.
Untuk kategori pemilih perempuan yang masih dapat merubah pikirannya, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 31,9 persen, Ganjar 27,2 persen dan Anies sebesar 17,3 persen.
Survei ini dilakukan Litbang Kompas dalam rentang waktu 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.364 responden dari 38 provinsi.
Dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat, responden dipilih secara acak.
Survei LSI Denny JA
Hasil survey Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto tertinggi di kalangan Nahdlatul Ulama dibandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Warga NU yang pilih Prabowo sebesar 36,2 persen, Ganjar 35,5 persen, dan Anies 17,9 persen.
Berdasarkan hasil survei yang sama, elektabilitas Anies tertinggi di kalangan Muhammadiyah diikuti oleh Ganjar di posisi kedua dan Prabowo di posisi terakhir.
Anies memperoleh 45,2 persen, unggul dibandingkan Prabowo 20,8 persen dan Ganjar 33 persen di kalangan Muhammadiyah. (redaksi)