POJOKNEGERI.COM - Usulan pasangan baru muncul jelang Pilpres 2024.
Usulan itu untuk dua nama, yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Yusril Ihza Mahendra.
Disuarakan oleh Partai Bulan Bintang melalui Sekjennya, Afriansyah Noor.
"Kami patok karena Puan sekarang Ketua DPR dan dekat dengan pimpinan PDIP," kata Afriansyah dikutip dari CNN Indonesia.
Dukungan terhadap Puan-Yusril tak lepas dari sikap PDIP dan PBB yang sama-sama ingin agar pemilu nanti memakai sistem proporsional tertutup atau coblos partai.
Menurut Afriansyah, kesamaan pandangan itu bisa dilanjutkan dengan kerja sama berupa koalisi menghadapi Pilpres 2024.
"Kerja sama soal gugatan proporsional tertutup dan kami lanjutkan pembicaraan soal koalisi PDIP dan PBB," kata dia.
Afriansyah juga mengklaim Yusril cocok bila berduet dengan Puan. Terlebih, Yusril dikenal sebagai mantan menteri dan ahli hukum. Dia yakin pengalamannya itu bisa saling menopang dan melengkapi Puan.
"Beliau paham hukum dan tata negara, di mana negara saat ini perlu regulasi soal UU dan semua produk UU yang ada dengan regulasi yang baik," tambah dia.
Terpisah, politikus PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan penentuan soal capres merupakan hak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ini mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PDI-P Pasal 8 dan 15.
"Kewenangan penentuan capres merupakan hak prerogatif ketua umum. Jadi semua kader ada dalam posisi menunggu dengan sabar," kata Hendrawan.
Hingga saat ini, PDIP belum mendeklarasikan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mendaftarkan capres-cawapres ke KPU tanpa harus berkoalisi. Syarat kepemilikan kursi di DPR sudah terpenuhi.
(redaksi)