POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda punya berbagai macam program di bawah kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakil Wali Kota Rusmadi, salah satunya program Doctor On Call.
Program ini untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan layanan cepat medis darurat pra rumah sakit.
Dua tahun berjalan, Program Doctor On Call kini telah terintegrasi dan berjalan sukses.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Samarinda Ismed Kusasih program Doctor On Call ini berjalan mulus tanpa kendala.
"Sudah berjalan 2 tahun, sudah tersosialisasi banyak dan tidak ada kendala," jelasnya pada Sabtu (4/11/2023).
Ismed menjelaskan sepanjang tahun 2022 hingga 2023, program Doctor On Call telah menangani sebanyak 1352 kasus berdasarkan jenis kasus gawat darurat dan non gawat darurat.
"Tahun 2022 total kasusnya ada 820, sedangkan di tahun 2023 ini sebanyak 532," bebernya.
Diketahui, Doctor On Call telah terintegrasi dengan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) dari Kementerian Kesehatan.
Bahkan, secara terstruktur nomor tersebut telah terhubung ke seluruh rumah sakit dan beroperasi 24 jam.
"Warga hanya perlu tekan 119 dari handphone atau telepon rumah," sebut Ismed.
Doctor on Call menangani berbagai kasus seperti pendarahan hebat, patah tulang terbuka, kehilangan kesadaran, sesak nafas, kejang, kegawatan kejiwaan, cidera kepala, dehidrasi, dan sebagainya.
Tak hanya itu, Doctor On Call juga aktif berkolaborasi dengan 112 dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk kasus kebencanaan.
Di samping itu, Ismed menjelaskan bahwa program ini juga disosialisasikan melalui kegiatan pameran kesehatan.
Sehingga ia berharap agar program ini dapat terus berjalan dan masyarakat dapat menerapkan bantuan ini jika sedang membutuhkan pertolongan medis secara darurat.
"Karena program ini untuk meningkatkan akses pelayanan kegawatdaruratan pra rumah sakit, lansia, dan balita," pungkasnya.
(Adv/Saber)