Minggu, 19 Januari 2025

DPRD Kaltim Soroti Dampak Pengupasan Lahan Tambang Batu Bara terhadap Pencemaran Sungai

Senin, 18 November 2024 10:5

Muhammad Samsun, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim

POJOKNEGERI.COM - Aktivitas tambang batu bara di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin mendapat sorotan tajam, terutama terkait dampaknya terhadap pencemaran sungai dan kualitas air.

Muhammad Samsun, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, mengungkapkan bahwa pengupasan lahan yang dilakukan dalam kegiatan pertambangan batu bara telah berkontribusi signifikan terhadap limbah yang mencemari sungai di Benua Etam.

Limbah batu bara yang dihasilkan dari proses tersebut menjadi salah satu penyebab utama penurunan kualitas air di Kaltim

“Limbah batu bara ada karena pengupasan lahan,” ungkap Samsun.

Pencemaran sungai yang diakibatkan oleh limbah batu bara tidak hanya merusak ekosistem perairan, tetapi juga mengancam kehidupan masyarakat lokal, terutama para nelayan yang sangat bergantung pada sungai untuk mencari nafkah.

Samsun menyebutkan bahwa nelayan setempat sering mengeluhkan kualitas air yang memburuk, yang berdampak pada hasil tangkapan mereka dan ekosistem perairan.  

“Kita harus jaga lingkungan kita dengan baik-baik. Meski dampak lingkungan sedikit, tapi bisa menjadi masalah besar jika dibiarkan,” tegasnya.  

Samsun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat untuk melindungi lingkungan.

Ia berharap perusahaan yang melakukan penggalian sumber daya alam, khususnya batu bara, dapat lebih bertanggung jawab terhadap dampak aktivitas mereka.  

Beberapa langkah yang diusulkan Samsun meliputi:  

1. Penanganan limbah yang lebih baik: Perusahaan tambang harus mengelola limbah hasil aktivitas mereka agar tidak mencemari sungai.  

2. Pengawasan ketat dari pemerintah: Regulasi dan penegakan hukum harus diterapkan secara tegas untuk memastikan perusahaan mematuhi aturan lingkungan. 

3. Edukasi masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.  

“Harapannya, penambang atau perusahaan yang bertugas menggali potensi alam kita harus memperhatikan dampak lingkungan,” lanjutnya.  

Samsun juga mengingatkan bahwa kelestarian lingkungan adalah kunci untuk kesejahteraan masyarakat di masa depan, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidup pada ekosistem lokal.

Ia menegaskan bahwa kerusakan lingkungan yang tidak diatasi dapat merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat sekitar tambang dan generasi mendatang.  

“Kita semua harus bekerja sama menjaga lingkungan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut. Ini tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

(ADV/DPRD Kaltim)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan