POJOKNEGERI.COM - Penyediaan pasokan sapi lokal di Kaltim, saat ini masih jauh dari kebutuhan masyarakat.
Saat ini di Bumi Mulawarman, populasi sapi lokal baru mencapai 120 ribu ekor, sementara untuk memenuhi kebutuhan, diperlukan polulasi sapi sekitar 650 ribu ekor.
Alhasil, guna memenuhi kebutuhan daging masyarakat, pemerintah mesti mendatangkan stok komoditas dari luar daerah.
Munawwar, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, menerangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, saat ini pasokan ke Kaltim berupa daging beku dari luar daerah hingga luar negeri.
"Daging sudah cukup, soalnya dipasok daging beku. Daging segar masih jauh," kata Munawwar, Jumat (20/5/2022).
Mengejar target sapi lokal, DPKH Kaltim mendorong perusahaan pertambangan (PKP2B dan IUP) serta perusahaan sawit, turut terlibat dalam menambah populasi hewan ternak lokal.
Pihaknya pun mengapresiasi program integrated farming yang sudah digulirkan beberapa perusahaan di Kaltim.
"Program ini membantu pemerintah untuk menambah populasi sapi dan kambing," paparnya.
"Setelah ini juga mau buat Pergub sapi sawit. Supaya mereka (perusahaan) diikat peran mereka di sektor peternakan," sambungnya.
Perlu percepatan program integrated farming di Bumi Mulawarman, terlebih segera berpindahnya IKN ke Kaltim.
Dipastikan kebutuhan daging juga akan meningkat seiring meningkatnya migrasi masyarakat ke Kaltim nantinya.
"Paling tidak populasi sapi dan kambing bisa mengarah kepada kemandirian agar bisa memenuhi stok daging lokal," tegasnya.
"Kalau bicara IKN bakal datang 5 juta orang. Belum datang saja masih kurang. Kita perlu pembibitan lah. Kalau perlu ya meningkat. Kita perlu peternak milenial," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(advertorial)