POJOKNEGERI.COM - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, tengah merancang program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, seperti arahan Perpusnas RI.
Program Inklusi Sosial, merupakan program perpustakaan untuk dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensi dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan.
Selain itu, perpustakaan diharap dapat serta menawarkan kesempatan untuk berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya.
Muhammad Syafranuddin, Kepala DPK Kaltim, memaparkan, saat ini pihaknya belum menjalankan Program Inklusi Sosial.
Meski begitu, DPK Kaltim telah mencanangkan rencana program pemberdayaan masyarakat tersebut.
Berbeda halnya dengan beberapa perpustakaan kabupaten/kota yang telah mulai menjalankan Program Inklusi Sosial.
"Untuk Kaltim belum ada. Baru diprogramkan. Kaltim ini sebenarnya kalah dengan kabupaten/kota," kata Syafranuddin, Sabtu (17/9/2022) kemarin.
Ivan sapaan akrabnya menyebut, pihaknya terkendala tempat untuk mendukung program tersebut.
Untuk tahap awal, pihaknya memanfaatkan pengrajin lokal untuk menyiapkan cindera mata untuk DPK Kaltim.
"Kita memanfaatkan untuk menggunakan produk UMKM lokal, seperti seraung untuk cinderamata, atau produk kerjinan lainnya," paparnya.
Untuk program pemberdayaan masyarakat melalui inklusi sosial, pihaknya masih dalam tahap penyiapan program.
"Untuk menjalankan program kita belum, masih mempersiapkan," tegasnya.
(advertorial)