POJOKNEGERI.COM - Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Kukar) mengimbau kepada masyarakat untuk mendeteksi lebih dini gejala penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Demam tinggi selama dua hari berturut-turut adalah salah satu indikasinya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi.
Ia mengatakan, penderita DBD memerlukan penanganan cepat dan tepat.
Jika tidak, berisiko fatal yang berujung kematian.
"Harus segera berobat ke fasilitas kesehatan," ujar Supriyadi.
Ia menjelaskan, kasus DBD di Kukar diprediksi akan terus meningkat hingga Mei 2024.
Sebagaimana diketahui, kasus DBD di Kukar mengalami peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Data menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD dan kematian akibat DBD terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Dinkes Kukar, tahun 2021 angka deman berdarah mencapai 186 kasus dengan jumlah 3 orang meninggal dunia.
Kemudian tahun 2022, mengalami kenaikan drastis mencapai 843 orang dan jumlah kematian sebanyak 5 orang.
Sedangkan tahun 2023, berjumlah 1.118 kasus deman berdarah dengan 4 angka kematian.
"Yang kita antisipasi jangan sampai meninggal. Biasanya kasus DBD nanti akan naik, sampai bulan Mei, Juni, bahkan bisa sampai Agustus naik terus tren DBD," ujarnya, Senin (25/3/2024).
Menurutnya, kesadaran masyarakat yang rendah mengenai kebersihan lingkungan turut menjadi persoalan.
Dijelaskannya, mencegah dan mengantisipasi penyebaran DBD merupakan hal yang paling penting saat ini.
Kebersihan lingkungan sekitar rumah dan pola hidup sehat sangat perlu diterapkan dalam masyarakat.
"Pencegahan DBD itu dimulai dari kesadaran masyarakat," pungkasnya. (adv)