POJOKNEGERI.COM - Kartini, warga korban banjir Sintang Kalimantan Barat (Kalbar) terpaksa melahirkan di atas perahu.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/11/2021) dini hari.
Kartini diketahui adalah warga Kelurahan Mengkurai, Sintang yang jadi korban banjir.
Wilayah tempat ia tinggal, terendam banjir.
Tim redaksi himpun informasi upaya Kartini untuk melahirkan buah hatinya di saat kondisi musibah sedang terjadi itu.
1. Kartini merasakan tanda-tanda kelahiran
Bermula saat berada di rumah, Kartini sudah merasakan tanda-tanda akan melahirkan.
Saat itu, kawasan tempat ia tinggal sudah dalam keadaan terendam banjir.
Sang suami pun langsung memanggil perahu untuk membawa Kartini ke layanan kesehatan terdekat, yakni Puskesmas Sungai Durian.
2. Warga ikut membantu
Saat proses pengantaran Kartini ke Puskesmas Sungai Durian, ada warga pula yang ikut membantu mengantar.
Perahu yang mengantar Kartini itu terbuat dari kayu dan bermesin tempel.
Warga sekitar menyebutnya sepit (speedboat).
Tak kurang ada tujuh orang yang ikut membantu Kartini untuk diantar ke Puskesmas Sungai Durian.
3. Berangkat jam 2 pagi
Dalam proses menuju Puskesmas, saat itu situasi sudah gelap karena menjelang dini hari.
Kartini sebut, ia berangkat dari rumah sekitar pukul 02.00 dini hari.
"Dari rumah berangkat jam 2 pagi," ujar Kartini.
Dalam proses menuju puskesmas itu, proses melahirkan sudah tak bisa ditunda lagi.
Kartini pun terpaksa melahirkan di atas perahu bermesin itu.
"Melahirkannya saat sudah dekat, saya was was karena ari-arinya belum keluar belum lepas, itu masih di atas perahu jadi warga manggil bidan di dekat situ," kata Kartini.
4. Melahirkan dalam perjalanan
Kartini pun melahirkan anaknya dengan selamat dalam proses perjalanan menuju ke Puskesmas Sungai Durian.
Ia melahirkan anak dengan berat 3,1 kg.
Belum diketahui nama anak yang dilahirkan Kartini itu.
Tetapi, diketahui bahwa Kartini sudah lima kali melakukan proses melahirkan.
(redaksi)