POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Calon Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjanjikan kampenye dengan pengalaman yang berbeda dalam menyongsong Pilkada Samarinda 2024.
“Kampanye kami tidak akan konvensional, lebih kepada memperkenalkan program-program yang belum tuntas dalam periode pertama yang hanya 3,5 tahun,” kata Andi Harun.
Sebagaimana diketahui, maju di periode keduanya, Andi Harun berpasangan dengan Saefuddin Zuhri dan berhasil mengumpulkan dukungan dari 11 partai politik.
Banyaknya dukungan partai ke pasangan Andi Harun-Saefuddin Zuhri nampaknya tak menghadirkan pesaing di Panggung Pilkada Samarinda atau melawan kotak kosong.
“Ini mungkin pertama kali terjadi di Samarinda Karena ada sejumlah partai pada awalnya tidak saya daftarkan saat penjaringan, tetapi di menit terakhir, mereka memutuskan mendukung pasangan kami,” ujar Andi Harun.
Andi Harun mengatakan bahwa keputusan partai-partai politik untuk memberikan dukungan tampaknya bukan tanpa alasan.
"Survei sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pasangan Andi Harun-Saifuddin Zuhri mencapai 88,6%, dengan elektabilitas mereka menembus angka 91%,"jelasnya.
Ia mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Samarinda memiliki harapan besar terhadap kinerja pasangan Andi Harun-Saefuddin Zuhri yang maju dengan nomor urut 2 di Polkada 2024 ini.
“Partai politik mengambil keputusan yang tepat dengan mengikuti suara masyarakat Samarinda,” ungkapnya.
Ia menegaskan pentingnya mendengarkan aspirasi publik dalam politik meskipun tidak ada lawan di Pilkada mendatang, Andi Harun tetap membuka ruang bagi calon lain. Menurutnya, hal ini penting untuk menjaga semangat demokrasi.
“Kami tidak mendaftar di beberapa partai politik agar ada alternatif calon yang bisa dipilih rakyat namun, pada akhirnya, semua partai mendukung kami,” tuturnya.
Andi Harun mengungkapkan bahwa pada saat kampanyenya akan berbeda dari biasanya.pihaknya akan berencana untuk fokus pada forum-forum diskusi, di mana visi dan misi pasangan mereka akan diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat.
“Kampanye kami tidak akan konvensional, lebih kepada memperkenalkan program-program yang belum tuntas dalam periode pertama yang hanya 3,5 tahun,” pungkasnya.
(tim redaksi)