POJOKNEGERI.COM - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengaku harus menghafal pernyataan yang disampaikan saat penutupan atau closing statement debat cawapres.
Gibran mengaku tidak tahu jika kandidat boleh membawa contekan saat debat.
"Di closing statement debat ya. Saya baru tahu kalau debat itu boleh bawa contekan. Yang lain pakai contekan saya harus ngehafal," ucap Gibran, dikutip dari detik.com.
Dalam pernyataan penutup debat cawapres, Gibran mengajak anak muda untuk mempersiapkan Indonesia emas 2045.
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menyampaikan Indonesia emas harus disiapkan oleh anak muda.
Gibran menyampaikan bonus demografi hanya datang sekali.
Menurut Gibran, jika tak memanfaatkan demografi, Indonesia tak akan mengalami kemajuan.
Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menjawab kritik capres nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait pernyataan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, soal State of Global Islamic Economy (SGIE) di forum debat cawapres.
Nusron mengatakan pertanyaan dari Gibran itu memiliki substansi.
"Semua pertanyaan pasti mengandung substansi kalau mengerti dan memahami masalah. Kalau tidak memahami masalah ya akhirnya cari alasan yang bukan-bukan," ungkap Nusron Wahid.
Nusron lantas mengungkit latar belakang Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB.
Dia menilai Cak Imin seharusnya tidak merasa asing dengan istilah di dunia ekonomi syariah.
Nusron kembali menyindir slogan pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) yang kerap mendengungkan kepentingan umat, namun tidak familiar dengan persoalan ekonomi berbasis syariah.
"Kalau memang peduli dunia ekonomi syariah harusnya paham dan mengerti. Berarti AMIN koar-koar umat, tapi tidak peduli demgan perkembangan ekonomi syariah," jelasnya.
Kritik Anies atas pertanyaan Gibran muncul seusai debat saat ditanya wartawan.
Anies menyebut masyarakat nanti yang menilai kualitas pertanyaan yang disampaikan Gibran.
Anies mengatakan pertanyaan itu sah saja diajukan.
Tapi ia menilai kualitas pertanyaannya tidak substansi. (redaksi)