POJOKNEGERI.COM - Brigjen TNI Dendi Suryadi turut memberikan sorotannya terhadap marakanya aktivitas tambang di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar).
Diketahui Kukar merupakan salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya alam (SDA), salah satunya batu bara.
Namun aktivitas pertambangan yang marak di wilayah tersebut kerap jadi momok bagi warga di sekitar lokasi tambang.
Seperti yang diutarakan Arif, warga Desa Batuah Kecamatan Loa Janan saat menyampaikan aspirasinya ke Brigjen TNI Dendi Suryadi, pada Kamis (4/7/2024).
Di hadapan jenderal TNI bintang satu, Arif mengatakan warga Batuah acap kali menerima resiko tinggal di dekat area pertambangan.
Mulai dari polutan, debu, hingga banjir di lahan warga akibat tambang jadi potret pilu yang ia sampaikan kepada Brigjen Dendi Suryadi.
"Lahan kami 1 hektare terendam banjir," tuturnya di Masjid Al Baraqah, Batuah, Loa Janan, Kukar pada (4/7/2024).
Ditambahkan warga lainnya bernama Hamzah, ia mengadu soal ruang hidup bagi masyarakat pasca operasi tambang selesai.
Ia menuntut kehadiran pemerintah untuk bagaimana menciptakan ruang-ruang penghidupan lain bagi warga di sekitar eks lokasi tambang.
"Pemerintah harusnya memberikan ruang bagi kami, untuk penghidupan. Seperti lahan pasca tambang, apa mungkin bisa warga mengelola menjadi lahan perkebunan," ujarnya.
Brigjen Dendi Suryadi lantas tersenyum sembari mengarahkan pengeras suara di depan mulutnya. Ia pun menjawab keluhan warga satu per satu dengan santai, lugas dan jelas.
Mulai dari recovery, pemanfaatan lahan eks tambang, tuntutan masyarakat terkait pencemaran lahan mereka akibat aktivitas tambang.
Bagi Dendi, perusahaan tambang wajib hukumnya bertanggungjawab atas dampak yang dilakukannya baik saat operasi maupun pasca tambang.
"Kompensasi bagi warga terdampak itu tanggungjawab perusahaan. Pemerintah harus hadir dalam persoalan tersebut, tak lain untuk memperjuangkang hak warganya. Mulai dari tingkatan terendah, RT, Lurah, Camat hingga Bupati,"
Diperlukan Gugus Tugas yang melibatkan pemerintah dan mitra kerjanya menangani hal-hal demikian, tegas pria yang 31 tahun berkarir di militer.
Sementara soal recovery dan pemanfaatan lahan eks tambang, Dendi Suryadi sepaham dan berkomitmen turut andil dalam hal tersebut.
Menurutnya, pemerintah tak bisa puas di batas pemulihan lahan eks tambang. Tapi memiliki gagasan maju bagaimana lahan tersebut bisa produktif bagi warga, sehingga melahirkan nilai-nilai ekonomi baru.
"Seperti dana CSR perusahaan, harus diawasi benar agar kewajiban perusahaan menurunkan CSR bisa dirasakan penuh bagi masyarakat. Dan yang terpenting tepat sasaran dan punya jangka efek panjang bagi ekonomi rakyat," jelasnya.
Bagi Brigjen Dendi Suryadi kehadirannya menemui warga, merupakan bentuk pemebuhan undangan masyarakat yang berharap adanya perubahan yang lebih baik di Kukar.
"Daerah makmur ini, tak berarti kalau tak ada pemerintahan yang amanah, efektif dan kuat. Jadi alam bagus, juga mesti hadir pemerintah yang efekrif. Hal itu ditandai puncak pemimpinnya yang harus kuat. Dalam hal ini sosok Bupati harus cakap, sidik amanah, tabligh fatanah. Sesuai ajaran Rasulullah," ungkapnya.
Edi Rosman, penyuluh swadaya Desa Batuah di akhir pertemuan tersebut mengakui sosok tegas dan lugas dari Brigjen TNI Dendi Suryadi menjawab keluhan masyarakat.
"Saya masih meyakini, apa yang keluar dari seorang jenderal itu kata hatinya," tandasnya.
(redaksi)