POJOKNEGERI.COM - Kabar Prabowo Subianto jadi Capres di Pilpres 2024 bukan isapan jempol.
Informasi tersebut bocor dari rakorda Partai Gerindra Sulawesi Selatan.
Kendati masih sebatas isu, namun hal itu telah dibenarkan elite partai Gerindra.
Ada alasan kuat mengapa kader Gerindra masih berharap Prabowo Subianto maju di kontestasi politik pada tahun 2-24 mendatang.
Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Ya, tak bisa ditampik Menteri Pertahanan yang juga ketua umum partai Gerindra Prabowo Subianto jadi salah satu capres unggulan pada kontestasi politik di tahun 2024 mendatang.
Sosok Prabowo Subianto digadang-gadang bakal menerima mandat para kader untuk maju di Pilpres 2024.
"Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua,
Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani dalam Rapat Koordinasi Daerah DPD Gerindra Sulawesi Selatan ( Sulsel), dikutip Kompas.com, dari keterangan tertulis, Minggu (10/10/2021).
"Maka apa yang baru saudara ucapkan akan kami teruskan. Dan dengan tidak mendahului jawaban beliau, saya katakan sekali lagi, Insya Allah Pak Prabowo akan maju di Pilpres 2024," lanjut Muzani.
Muzani menuturkan, pada 2019, perolehan suara Prabowo di Sulawesi Selatan mencapai 57 persen.
Ia pun meminta kepada seluruh pengurus partai di Sulawesi Selatan dapat meraih target kemenangan hingga 65 persen di Pilpres 2024.
Ia mengingatkan para kader agar menjadi penentu kemenangan bagi Prabowo.
"Saudara harus menjadi faktor penentu kemenangan bagi Pak Prabowo. Paling tidak dengan target minimal kemenangan 65 persen. Dengan target itu, maka jadikan Sulsel sebagai kandang Gerindra," ujarnya.
Muzani mengungkapkan, elektabilitas Prabowo dalam sejumlah survei nasional terbilang tinggi.
Karena itu, menurut dia, dorongan kader agar Prabowo kembali maju di 2024 tidak salah.
Dia mengatakan, hal ini dapat menjadi momentum bagi Gerindra untuk menempatkan kader terbaiknya, Prabowo, duduk di kursi RI-1.
"Dalam survei Pak Prabowo paling unggul, elektabilitas paling tinggi, maka permintaan saudara untuk Pak Prabowo maju di 2024 tidaklah salah," ujar Muzani.
"Ini momentum dan kesempatan kita untuk mendudukan kader terbaik untuk di kursi top eksekutif. Tapi kita jangan jadi bagian menjadi penyebab masyarakat tidak memilih beliau, semua kesalahan kita harus perbaiki," ucapnya.
Survei SMRC Terbaru Tokoh Pilpres 2024, Ganjar Disuka, Prabowo Unggul Elektabilitas
Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting ( SMRC) merilis hasil survei terhadap tokoh-tokoh yang berpotensi maju di Pilpres 2024.
Hasilnya, nama-nama seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, hingga Anies Baswedan masih menghiasi hasil survei tersebut.
Dari sisi elektabilitas, Ketum Gerindra Prabowo Subianto masih memimpin.
Namun, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi sosok yang paling disuka.
Lantas, ada di urutan berapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam survei SMRC.
Simak pula hasil survei untuk tokoh lain seperti Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, hingga Khofifah Indar Parawansa.
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditempatkan di posisi teratas sebagai tokoh yang paling disukai oleh publik.
Hal itu terungkap dalam survei Partai dan Tokoh Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024 yang disiarkan secara virtual, Kamis (7/10/2021).
Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu menunjukkan bahwa tingkat kesukaan publik terhadap Ganjar Pranowo masih yang tertinggi.
Melalui survei yang dilakukan pada 15-21 September 2021 ini, SMRC melontarkan pertanyaan kepada responden apakah Ibu/Bapak mengenal namanya, tahu pernah melihat, mendengar, membaca? jika tahu, Apakah ibu/bapak suka atau tidak dengannya?
Hasilnya, dari 13 nama yang diajukan sebanyak 85 persen menyukai Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Baca juga: Fokus Bereskan Pandemi Covid-19, Ganjar Pranowo Ogah Bicara Pilpres 2024 Sebut Itu Urusan Ibu Mega
Pengambilan survei dilakukan pada 15-21 September 2021 kepada 1220 responden (dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80 persen.
Sebanyak 981 responden yang dianalisa. Margin of error survei kurang lebih 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Populasi pada survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memili hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden, dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 981 atau 80 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
"Kualitas tokoh di antara 13 nama, Ganjar paling disukai, disukai oleh 85 persen dari yang tahu," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani.
Deni menyebut ada nama Menparekraf Sandiaga Uno dengan 84 persen, Gubernur Jatim Khofifah 82 persen, Gubernur Jabar Ridwan Kamil 82 persen dan Mensos Tri Rismaharini 82 persen.
Sementara, untuk tren tingkat ketahuan masyarakat terhadap tokoh tersebut menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Nama Ganjar Pranowo mengalami peningkatan yang signifikan.
Sedangkan, tokoh-tokoh lainnya tak banyak berubah.
"Dari Oktober 2020 ke September 2021 awareness pada Ganjar naik 54 persen menjadi 67 persen, naik 13 persen.
Sementara awareness pada tokoh-tokoh lain tidak banyak berubah," jelas Deni.
Dari hasil survei yang dirilis, juga diungkap simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama tokoh.
Nama Prabowo mendapat dukungan 20,7 persen.
Menteri Pertahanan tersebut mengungguli Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ridwan Kamil.
"Prabowo disusul Ganjar Pranowo dengan mendapatkan dukungan 19 persen dan Anies Baswedan 14,3 persen.
Sementara Sandiaga Uno mendapatkan 6,5 persen, Tri Rismaharini 4,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen, Ridwan Kamil 4,4 persen," Deni menjelaskan.
Kendati masih berada di bawah Prabowo, namun elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung mengalami kenaikan.
Di mana kata Deni, kenaikan tersebut terjadi sejak Oktober 2020 hingga September 2021 lalu.
Sedangkan untuk Prabowo Subianto mengalami penurunan hingga sekitar 2,5 persen.
"Ada peningkatan dukungan publik dari 10 persen menjadi 14,3 persen untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hal yang sama terjadi pada Ganjar Pranowo naik dari 11,7 persen menjadi 19 persen," kata Deni.
"Sementara dukungan kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sedikit melemah dari 22,2 persen menjadi 20,7 persen," sambungnya.
Deni menjelaskan, penurunan dukungan pada Prabowo dan kenaikan suara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga bisa dilihat dalam simulasi pilihan tertutup terhadap tiga nama tersebut.
Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama ini, pada survei September 2021 Prabowo mendapat dukungan 30,8 persen disusul Ganjar Pranowo 29,3 persen, dan Anies Baswedan 25 pesen.
Kata Deni, angka ini mengalami perbedaan jika dibandingkan pada hasil survei bulan Mei 2021 kemarin.
"Dibanding hasil survei Mei 2021, dukungan untuk Ganjar pada September 2021 dalam simulasi 3 nama menguat dari 25,5 persen menjadi 29,3 persen.
Anies sedikit naik dari 23,5 persen menjadi 25 persen.
Sedangkan Prabowo cenderung melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen," kata dia.
Populasi pada survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden, dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 981 atau 80 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check) dan dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
(redaksi)