POJOKNEGERI.COM - Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku dirinya pernah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Ahok takut Jokowi tertipu.
Ahok berbicara dalam konteks siapa yang paling tepat melanjutkan program Jokowi ke depan.
Dia khawatir, Prabowo tak bisa melakukan itu.
Dia bahkan menyebut bisa saja Prabowo tak akan mendengarkan Jokowi setelah terpilih menjadi presiden.
Sekalipun ada Gibran di sana sebagai wakil presiden.
"Kalau Pak Prabowo jadi presiden memangnya dia mau dengarin Pak Jokowi," ucap Ahok.
Ahok lalu mencontohkan perpolitikan di Filipina.
Yakni, aliansi Uniteam antara Presiden Ferdinand Bongbong Marcos Jr dengan dinasti Duterte yang saat ini di ambang perpecahan.
Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte kini mengancam akan menggulingkan Marcos Jr dari kursi presiden.
Padahal, dulu Rodrigo menyetujui anaknya, Sara Duterte, bersanding sebagai wakil presiden Bongbong Marcos hasil Pemilu 2022.
Konflik ini juga dipicu konstitusi negara yang ingin diubah.
Dia mencemaskan hal itu akan terjadi di Indonesia.
Ahok mengaku sudah mengingatkan Jokowi untuk mencegah pengkhianatan seperti itu terjadi di Indonesia setelah Pemilu 2024.
Mantan komisaris Pertamina itu juga mengaku selama ini mencintai dan mendukung Jokowi, dengan berbagai pekerjaan yang telah dilakukannya dalam dua periode terakhir.
"Saya sebagai teman yang ingin pekerjaan Pak Jokowi berlanjut 10 tahun lagi dan itu hanya bisa dilanjutkan oleh Pak Ganjar," pungkas Ahok. (tim redaksi)