POJOKNEGERI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait telah masuknya varian COVID-19 Omicron ke Indonesia.
Arahan dari Presiden Joko Widodo itu disampaikan melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam arahannya, Jokowi meminta agar masyarakat bisa waspada. Namun, ia meminta agar juga tak perlu panik akan kasus ini.
"Waspada penting, tetapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, Terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin," ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi instruksikan agar masyarakat yang belum dapatkan vaksin kedua, dan juga masyarakat yang belum sama sekali dapatkan vaksin, agar segera melakukan vaksinasi.
"Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mandatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," ucap Jokowi.
Jokowi juga meminta agar pemerintah daerah tetap fokus dalam tracing perkembangan COVID-19.
Terakhir, ia meminta agar pejabat negara untuk tidak dulu lakukan perjalanan ke luar negeri.
"Saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri paling tidak sampai situasi mereda," katanya.
Omicron sudah masuk ke Indonesia
Diberitakan sebelumnya, varian COVID-19 Omicron sudah masuk ke Indonesia.
Adanya varian COVID-19 Omicron yang telah masuk ke Indonesia itu pun disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Budi Gunadi Sadikin sampaikan bahwa kasus pertama varian COVID-19 Omicron itu ditemukan untuk pasien berinisial N yang merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet Jakarta.
"Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember 2021, data-datanya sudah kami konfirmasikan ke GISAID dan sudah dikonfirmasikan kembali dari GISAID bahwa memang data ini memang data sequencing Omicron," kata Budi dalam jumpa pers, Kamis (16/12/2021).
Dilanjutkan, pasien berinisial N terdeteksi varian COVID-19 Omicron diketahui berdasarkan hasil tes.
Sampel tes diperiksa menggunakan metode whole genome sequencing (WGS) di 10 Desember 2021.
"Positif Omicron satu orang tanggal 15 Desember," ucapnya.
Fakta baru Omicron
Hasil konferensi pers di Jenewa, pada Jumat (3/12/2021) lalu memunculkan fakta baru terkait varian baru COVID-19, Omicron.
Diketahui, konferensi pers di Jenewa itu dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pihak WHO belum menemukan kematian akibat infeksi varian baru COVID-19, Omicron.
Mengutip AFP, WHO mengatakan sedang mengumpulkan bukti tentang keparahan infeksi yang disebabkan varian dengan 32 mutasi pada protein lonjakannya itu.
"Saya belum melihat laporan kematian terkait Omicron," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier.
"Kami sedang mengumpulkan semua bukti dan kami akan menemukan lebih banyak bukti seiring berjalannya waktu.
"Semakin banyak negara ... terus menguji orang, dan melihat secara khusus varian Omicron, kami juga akan menemukan lebih banyak kasus, lebih banyak informasi, dan, semoga tidak, tetapi juga kemungkinan kematian," tambahnya.
(redaksi)