POJOKNEGERI.COM - China benar-benar ingin mematikan bisnis usaha asal Amerika Serikat.
Jaringan perusahaan makanan cepat saji global McDonalds di China berganti nama menjadi "Jin Gong Men" atau yang berarti busur emas.
Perubahan nama perusahaan tersebut diyakini tidak akan memengaruhi pangsa pasar McDonald's di negara berpenduduk terpadat di dunia ini.
Nama baru itu, masih sesuai dengan lisensinya dan tidak akan berdampak pada operasional harian.
Menurut McDonalds Corps sebagaimana dikutip China Daily, nama gerai, standar keamanan pangan, dan prosedur operasional tidak akan berubah.
Masyarakat di daratan China, Hong Kong, Makau, dan Taiwan biasa menyebut gerai waralaba asal Amerika Serikat itu dengan nama "Maidanglao".
Sama halnya ketika mereka juga menyebut KFC dengan "Kendeji" atau Starbucks dengan "Xingbake".
Perusahaan McDonalds di China berganti nama menjadi Jin Gong Men China Ltd.
Hal itu menyusul pengumuman dari pihak McDonalds yang telah merampungkan kontrak kemitraan strategis dengan CITIC Ltd, CITIC Capital Partners, dan The Carlyle Group.
Perusahaan baru tersebut akan menjadi waralaba McDonald terbesar di luar AS.
Tidak hanya pada bisnis kuliner, China juga ingin mematikan Apple.
Persaingan yang ketat dengan HP China membuat penjualan iPhone anjlok di negara Tirai Bambu.
Seri iPhone 15 keluaran tahun lalu dilaporkan tidak sesuai ekspektasi dan membuat bisnis ponsel Apple mengalami penurunan secara global.
Untuk seri iPhone 16 tahun ini, masyarakat China pun tampaknya kurang antusias.
Beberapa saat lalu dilaporkan banyak netizen China yang menghujat ponsel tersebut karena dinilai tidak secanggih HP buatan China.
Apple Intelligence yang disematkan pada iPhone 16 belum bisa langsung dipakai ketika membeli ponsel itu, sebab harus menunggu pembaruan software.
Hal ini membuat tagar 'iPhone 16 versi China belum mendukung AI' viral di media sosial Weibo.
Di tengah tekanan yang tinggi di pasar China, CEO Apple Tim Cook mengeluarkan komentar tak terduga.
Dalam kunjungannya ke China untuk bertemu Menteri Teknologi Industri dan Informasi, Jin Zhuanglong, Cook berjanji akan melanjutkan investasi besar-besaran di China.
Jin dan Cook membahas banyak hal, mulai dari pengembangan Apple di China, manajemen keamanan jaringan data, hingga layanan cloud, dikutip dari GlobalTimes, Kamis (24/10/2024).
Cook mengatakan akan secara aktif mengambil kesempatan dari keterbukaan pemerintah China terhadap industri teknologi asing.
Ia berjanji akan terus memperluas investasi di china dan berkontribusi pada pengembangan kualitas dari rantai pasokan industri.
Hal ini juga cukup mengejutkan, sebab, Apple beberapa saat terakhir diketahui sengaja memindahkan manufaktur iPhone dari China ke India untuk mengurangi ketergantungan dengan China.
Sementara itu, Jin mengatakan China terus membuka kesempatan bagi sektor telekomunikasi untuk menciptakan peluang investasi bagi perusahaan asing untuk beroperasi di negaranya yang memiliki pasar besar.
Jin juga menegaskan China akan terus menciptakan iklim yang lebih baik untuk investor global.
Selain bertemu Jin, Cook juga bertemu pemimpin eksekutif China Mobile yang merupakan operator telekomunikasi terbesar di China.
Keduanya mendiskusikan soal konten digital dan kolaborasi untuk produk 5G, menurut pernyataan yang dikirim China Mobile ke Global Times.
(*)