“Kita bersyukur dengan adanya perhatian dari Menteri Pendidikan yang baru. Evaluasi sistem zonasi ini sangat penting agar semua anak mendapatkan akses pendidikan yang layak,” tegasnya.
Di sisi lain, Ia mengakui bahwa meskipun jumlah SMP di Samarinda cukup banyak ada kebutuhan untuk membangun sekolah-sekolah baru yang lebih berkualitas.
“Kami sedang merencanakan pembangunan SMP terpadu bertaraf internasional di Loabakung. Ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas pendidikan yang diberikan,” Tuturnya.
Ia mengatakan bahwa tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda, khususnya mereka yang berusia 19 hingga 24 tahun.
“Angka pengangguran di usia ini mencapai 73%. Ini menunjukkan bahwa kita perlu fokus pada keterampilan yang diberikan kepada siswa, bukan hanya sekadar ijazah,” ungkapnya.
Ia mengusulkan agar kurikulum pendidikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mengintegrasikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.