POJOKNEGERI.COM - Rakyat Palestina saat ini tengah berjuang mempertahankan keberadaannya di tengah genosida brutal yang dilakukan oleh Israel.
Penderaitaan yang dialami masyarakat sipil di Gaza, Palestina mengundang banyak rasa simpati dari berbagai penjuru dunia.
Hal ini tak terkecuali di tanah air. Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina melakukan aksi solidaritas untuk Gaza di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2024).
Dalam aksinya, massa berorasi dan menyampaikan pembelaan mereka untuk warga Palestina.
Massa tampak membawa atribut tentang Palestina seperti bendera, poster, kipas hingga baju bernuansa putih dan hitam.
Massa juga mengibarkan bendera Palestina dan bendera Merah Putih berukuran sekitar 50 meter. Kedua bendera itu dikibarkan secara estafet mengelilingi massa.
Aksi bela Palestina itu diisi dengan salat gaib atas meninggalnya pemimpin Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. Kemudian, dilakukan zikir, salawatan, bernyanyi bersama, pembacaan puisi hingga orasi membela Palestina.
Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan 5 tuntutan di depan Kedubes AS:
1. Mengajak masyarakat dan dunia internasional agar lebih peduli terhadap warga Gaza dan Palestina yang ditahan Israel, serta agar lebih aktif mengultimatum Israel membebaskan para tahanan Palestina
2. Menuntut agar dihentikannya genosida terhadap Gaza, serta dibukanya blokade terhadap Jalur Gaza secara permanen
3. Mengecam pembunuhan terhadap para pemimpin Gaza dan Palestina oleh Israel, terutama pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, mantan Perdana Menteri Palestina, pada 31 Juli 2024 di Tehran, Iran
4. Menyerukan dunia internasional agar mendesak Israel mematuhi fatwa hukum ICJ untuk mengakhiri pendudukannya yang ilegal dan segera hengkang dari tanah Palestina, melakukan ganti rugi terhadap para korban penjajahan dari pihak Palestina, termasuk mengembalikan tanah-tanah yang diambil sejak 1967 serta memperbolehkan seluruh warga Palestina yang diusir dari rumahnya untuk kembali
5. Kami menyerukan Indonesia dan juga seluruh negara-negara anggota OKI, agar segera mengirimkan bantuan militer ke Jalur Gaza untuk menyelamatkan warga Gaza dari pembunuhan brutal Israel.
Ketua pelaksana aksi bela Palestina, Muhammad Zaitun Rasmin menyatakan pihaknya berencana menggelar aksi lanjutan dengan jumlah peserta yang lebih besar pada 18 Agustus mendatang.
"Aksi lanjutan tanggal 18 Agustus, insyaallah Hari Konstitusi Indonesia 18 Agustus kita rencanakan aksi karena Indonesia sesungguhnya berutang budi kepada Palestina. Karena Palestina yang pertama mengakui bahkan sebelumnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," kata ketua Muhammad Zaitun Rasmin, di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2024).
Rasmin mengatakan aksi lanjutan itu akan digelar dengan tagline bersatu untuk Palestina dan kemanusiaan. Dia berharap partai politik hingga capres pada Pilpres 2024 dapat mengikuti aksi tersebut.
"Maka kita rencanakan tanggal 18 dan insyaallah lebih besar dan diharapkan melibatkan seluruh komponen bangsa, termasuk partai partai politik. Kita berharap semua capres pada Pilpres 2024 juga bisa hadir. Sehingga kita ingin ini dengan tagline bersatu untuk Palestina dan kemanusiaan. Itu insyaallah dan memang kita tidak boleh berhenti karena pembantaian masih terus berlangsung," ujarnya.
Dia belum menentukan lokasi pasti aksi lanjutan tersebut apakah digelar di depan Kedubes AS atau di Monas. Dia berharap presiden terpilih Prabowo Subianto dapat mengikuti aksi lanjutan tersebut.
"Biasanya sekitar sini tapi, ketika massa lebih banyak, kita rencana di dalam Monas. Mudah-mudahan pemerintah bisa memfasilitasi karena kita juga mengharapkan kehadiran pemerintah, termasuk Pak Prabowo ya sebagai Menhan dan calon presiden kita akan dilantik pada 20 Oktober insyaallah," ujarnya.
(*)