POJOKNEGERI.COM - Jadi top of mind restoran burger, Burger King juga dikenal dengan iklan-iklannya yang cenderung out of the box dan bahkan terkesan nyeleneh.
Bahkan, pola marketing mereka dalam iklan terkesan bukan dibuat untuk berjualan.
Yuk kita bahas satu persatu
1. Ajakan untuk beli McDonald's (2020)
Dilansir dari bisnis.muda.id, pada tahun lalu, Burger King pernah mengajak konsumen untuk membeli produk pesaingnya di tengah kesulitan bisnis restoran akibat pandemi Covid-19.
Aksi ini dikenal dengan emphatic marketing. Meski mengesampingkan kepentingan brand, efeknya adalah reputasi perusahaan yang membaik.
2. Burn That Ad (2019)
Kampanye ini dilakukan di Brazil, di mana orang harus mengunduh aplikasi Burger King dan mengarahkan ponsel ke iklan dari brand lain.
Nantinya, iklan tersebut akan seolah terbakar di layar ponsel.
Setelah itu, muncul kupon Burger Whapper gratis yang bisa diklaim di gerai Burger King terdekat.
3. The Moldy Whooper (2020)
Di kampanye ini, mereka menggambarkan bagaimana perubahan burger milik Burger King jika didiamkan selama 34 hari.
Intinya, Burger King ingin menunjukkan burger mereka tidak menggunakan pengawet sama sekali.
Meski menjijikan, cara ini nyatanya bisa meningkatkan rasa kepercayaan konsumen.
4. Never trust a clown (2017)
Memanfaatkan momen hallowen dan didukung oleh populernya film horror IT, Burger King menjanjikan Whoppers gratis untuk 500 badut pertama yang muncul di restorannya.
Dengan tagline yang mendorong konsumen untuk datang sebagai badut, makan seperti raja, kampanye ini seolah menyindir McDonalds yang maskotnya juga seorang badut.
5. KFG (2019)
Saat meluncurkan sandwich ayam panggang pertamanya, Burger King justru bikin iklan yang menyerupai iklan KFC.
Di iklan, muncul sosok mirip Kolonel Sanders yang menyatakan dirinya sebagai KFG (King of Flame Grilling) dilanjutkan dengan sindiran bahwa raja selalu mengungguli kolonel.
Itu dia beberapa pola marketing iklan out of the box ala Burger King. Yang pastinya, Burger King berani menampilkan sesuatu yang berbeda dalam pola marketing mereka.
(redaksi)