POJOKNEGERI.COM - Update terbaru penyanderaan di Papua Nugini.
Kelompok bersenjata Papua Nugini telah membebaskan sandera warga dari Selandia Baru.
Akan tetapi, warga Selandia Baru lainnya, yang merupakan pilot Susi Air masih disekap oleh OPM.
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan bahwa empat orang tersebut sudah dibebaskan tanpa tebusan apapun pada Minggu (26/2).
"Kami minta maaf kepada keluarga para tersandera karena butuh beberapa waktu untuk membebaskan mereka. Namun, tiga orang terakhir kini berhasil dikembalikan lewat operasi rahasia tanpa tebusan," kata Marape dalam unggahannya di Facebook, seperti dikutip CNN.
Selain itu, seorang perempuan yang disandera kelompok tersebut juga telah dibebaskan lebih dulu pada Rabu pekan lalu. Dengan demikian, total empat tawanan sudah berhasil dibebaskan.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Nanaia Mahuta, menyambut baik pembebasan para sandera dari kelompok yang menamakan diri sebagai "polisi nasional" tersebut.
Salah satu tawanan, yakni profesor yang mengajar di universitas Australia, memang merupakan warga negara Selandia Baru.
"Aotearoa Selandia Baru menyambut pembebasan sandera secara aman di PNG, termasuk warga Selandia Baru. Terima kasih atas kepemimpinan dan kerja sama pemerintah PNG dan Australia," kata Nanaia dalam twitnya.
Soal penyanderaan ini, Komisaris Polisi Papua Nugini David Manning menjelaskan bahwa para penyandera sudah memantau empat orang tersebut dan "secara kebetulan" menggiring mereka ke semak-semak.
"Ini adalah oportunis yang jelas-jelas tidak memikirkan situasi sebelum bertindak. Mereka meminta uang tunai untuk tebusan," kata Manning.
Sementara itu, seorang warga Selandia Baru lainnya yang merupakan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, masih disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat -Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).