POJOKNEGERI.COM - Lingkaran Survei Indonesia Denny JA mengungkap alasan elektabilitas Ganjar Pranowo kini disalip oleh Prabowo Subianto dalam beberapa survei terakhir.
Dalam simulasi survei dua nama oleh LSI Denny JA pada Juli, elektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih mencapai 10,4 persen.
Prabowo unggul dengan elektabilitas mencapai 52 persen, sedangkan Ganjar turun ke angka 41,6 persen.
Dilansir dari CNN, Peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian kualitatif untuk mencari penyebab gap selisih elektabilitas di antara dua nama itu.
Penelitian dilakukan mulai dari focus grup discussion, analisa media, wawancara, hingga penilaian pakar atau ahli.
Hasilnya, Hanggoro mengungkap sejumlah faktor yang disinyalir menjadi penyebab elektabilitas Ganjar kian merosot.
Menurut Hanggoro ada empat blunder yang dilakukan Ganjar dan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, partai yang mengusung Ganjar.
Pertama, pengakuan Ganjar soal video porno.
Dalam jajak pendapat LSI Denny JA, 86,1 persen responden menilai seorang capres tidak wajar jika suka menonton video porno.
Hanya 6,5 persen yang menganggap hal itu wajar.
Kedua, PDIP dianggap melakukan blunder dengan menyatakan presiden atau capres mereka sebagai petugas partai.
Jajak pendapat yang dilakukan mengungkap 69,9 persen menyatakan tak setuju seorang presiden dianggap petugas partai.
Ketiga, Ganjar melakukan blunder karena dinilai berperan pada pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Ganjar dan PDIP dianggap sebagai pihak yang paling bersalah dalam kasus tersebut, selain Erick, Wayan Koster, dan Megawati Soekarnoputri.
Keempat, Ganjar dianggap melakukan blunder saat menghubungi PJ Gubernur DKI Jakarta terkait keluhan warga di Jakarta Utara.
Jajak pendapat yang dilakukan LSI Denny JA mengungkap 74,7 persen menyatakan aksi Ganjar tak pantas.
Sebaliknya, LSI Denny JA menyebut bersamaan dengan beberapa blunder yang dilakukan Ganjar, Prabowo justru melakukan manuver yang signifikan.
Pertama, sinyal dukungan Jokowi mendukung Menteri Pertahanan itu sebagai capres.
Dalam dua survei terakhir, Prabowo menyalip Ganjar pada segmen pemilih yang puas pada kinerja Jokowi.
Padahal, sebelumnya Ganjar unggul dalam dua survei pada Januari dan Maret.
Kedua, LSI Denny JA menilai publik menyukai isu yang diusung Prabowo.
Fokus isu itu disosialisasikan lewat sejumlah baliho yang disebar.
Empat bluder yang dilakukan Ganjar dan PDIP, mengakibatkan elektabilitasnya tidak mampu mengejar Prabowo disejumlah provinsi.
Berdasarkan Hasil survei LSI Denny JA, Prabowo Subianto menang di lima provinsi pemilih terbesar di Indonesia, dibandingkan Ganjar Pranowo.
Lima provinsi itu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten.
Prabowo unggul di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Direktur Citra Publik LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas beralasan, pihaknya menyoroti lima provinsi di Jawa memiliki total pemilih terbesar dibandingkan daerah lain.
Mulai dari Jawa Barat sebesar 17,5 persen pemilih, di mana Prabowo unggul di angka 65,7 persen, sementara Ganjar di 31,7 persen.
Kemudian, Prabowo juga unggul di Jawa Timur.
Adapun Jawa Timur dinilai sebagai provinsi pemilih terbesar kedua di Indonesia.
Di Jawa Timur, Prabowo unggul dibandingkan Ganjar, yakni 44,4 persen berbanding 43,3 persen.
Berikutnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu unggul di Provinsi Banten sebesar 60 persen, sedangkan Ganjar memperoleh suara sebesar 39,3 persen.
Kemudian, Ganjar hanya unggul di provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Berdasarkan survei, Ganjar unggul elektabilitas sebesar 65,9 persen di Jawa Tengah, sedangkan Prabowo elektabilitasnya 24,7 persen.
Sementara, di DKI Jakarta Ganjar juga unggul dengan elektabilitas 39,8 persen dibandingkan Prabowo 32,1 persen.
"Jadi secara keseluruhan kalau dilihat dari teritorial, Prabowo unggul di Jawa Barat, Jawa Timur dan Banten, sementara Ganjar hanya unggul di Jawa Tengah dan DKI Jakarta untuk saat ini dari lima provinsi ini," ucap Hanggoro Doso Pamungkas, dikutip dari Kompas.com.
Head to Head Prabowo vs Ganjar
- Jawa Barat
Prabowo Subianto: 65,7 persen
Ganjar Pranowo: 31,7 persen
- Jawa Timur
Prabowo Subianto: 44,4 persen
Ganjar Pranowo: 43,3 persen
- Banten
Prabowo Subianto: 60 persen
Ganjar Pranowo: 39,3 persen
- Jawa Tengah
Ganjar Pranowo: 65,9 persen
Prabowo Subianto: 24,7 persen
- DKI Jakarta
Ganjar Pranowo: 39,8 persen
Prabowo Subianto: 32,1 persen
Sumber: LSI Denny JA
(redaksi)