POJOKNEGERI.COM - Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan diterjang banjir bandang.
Banjir bandang melanda Kabupaten Lahat disebabkan karena meluapnya Sungai Lematang, mengakibatkan puluhan rumah dan bangunan fasilitas umum hanyut.
Dari data sementara, terdapat 3.000 jiwa, 29 rumah, tiga sekolah dan 40 Ha sawah terkena imbas dari banjir bandang tersebut.
"Saat ini saya sedang berada di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat yang hari ini viral, banjir. Memang betul bahwa Sungai Lematang meluap dari Sungai Lim mengalir ke Desa Lubuk Sepang ini. Ada dua bangunan SD, tiga lokal kali dua, ada PAUD, empat rumah hanyut dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Selain itu, ada juga di Kecamatan lain, di Mulak Sebingkai ada 25 rumah hanyut," kata Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru saat meninjau banjir di Lahat, Kamis (9/3/2023), dilansir dari Detik.com.
40 hektar sawah warga itu, kata dia, gagal panen karena tersapu banjir.
"Sawah 40 hektar pasti gagal panen karena disapu oleh banjir bandang ini," ungkapnya.
Oleh karena itu, Deru pun mengapresiasi kesiagaan masyarakat desa setempat, aparat desa, dan sejumlah instansi pemerintahan lainnya, termasuk TNI/Polri yang sudah bergerak cepat melakukan evakuasi, hingga tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Yang paling penting, karena kesiagaan masyarakat juga aparat desa, BPBD, juga unsur Kepolisian TNI semua bergerak dan pak bupati dan saya yang sedang berada di sini segera menangani apa yang harus kita atasi secepat mungkin," katanya.
Deru kemudian melihat langsung kondisi Sungai Lim yang mengirimkan debit air tinggi ke Sungai Lematang sehingga bencana banjir bandang tersebut tak terhindarkan.
"Inilah Sungai Lim, sungai yang menyapu bersih desa Lubuk Sepang. Arusnya kencang, bahkan alirannya berpindah. Dan sungai ini bermuara ke Sungai Lematang," kata Deru sambil menunjuk ke arah Sungai tersebut.
Terakhir Deru mengimbau masyarakat dan berbagai pihak untuk bersama-sama menjaga alam, agar alam menjaga kita.
"Sekali lagi saya peringatkan, kita jaga alam kita, agar alam menjaga kita," jelasnya.
Sementara itu, tiga desa yang terendam banjir bandang, yaitu Desa Pelajaran dan Nanti Giri di Kecamatan Jarai, serta Desa Lubuk Sepang di Kecamatan Pulaupinang.
Akibat banjir tersebut, Jembatan Tanjung Sirih yang menghubungkan Lahat-Kota Pagar Alam via Gumay Ulu, ditutup sementara karena ketinggian air sudah melewati jembatan.
Banjir disebabkan meluapnya Sungai Lematang setelah kawasan itu diguyur selama dua hari terakhir.
Selain merendam desa, banjir juga mengakibatkan seorang seorang bocah laki-laki berinisial GD (11), warga Bandar Agung, Lahat, meninggal dunia setelah terseret arus.
Jasadnya ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB oleh tim Basarnas.
(redaksi)