POJOKNEGERI.COM - Permintaan Megawati Soekarnoputri agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibubarkan, menuai pro dan kontra.
Kali ini, Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai permintaan dari Presiden RI ke-5 itu.
Terkait permintaan itu, Jokowi mengatakan bahwa sistem di KPK sudah bagus.
Hal itu ditandai dengan adanya operasi tangka tangan atau OTT.
Meskipun demikian, Jokowi mengakui bahwa semua lembaga pemerintahan memiliki kekurangan, karena itu, harus ada perbaikan dan evaluasi.
"Ya mesti ada yang perlu dievaluasi, diperbaiki, saya kira semua lembaga ada kurangnya. Saya kira itu (kurangnya) yang harus diperbaiki, dievaluasi," ucap Presiden Joko Widodo, dikutip dari Kompas TV.
Seperti diketahui, Megawati Soekarnoputri sebelumnya kembali mendapat sorotan publik lantaran pernah mengusulkan pembubaran KPK kepada Presiden Joko Widodo.
Menurut Megawati, kehadiran KPK tidak efektif karena korupsi masih merajalela di Indonesia.
Megawati mengaku gemas melihat penegakan hukum di Indonesia yang tidak berjalan dengan baik.
Di sisi lain, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai perlu revolusi total di KPK, bukan menghapus lembaga antirasuah itu.
Respon Kurnia menanggapi pernyataan Megawati Soekarnoputri yang meminta kepada Presiden Joko Widodo KPK.
Kurnia menyebutkan bahwa pemicu kinerja KPK tidak efektif tak lepas dari peran partai politik.
Ia mencontohkan revisi UU KPK yang malah mengebiri hingga terpilihnya pimpinan KPK penuh kontroversi.
Kurnia lantas menyarankan daripada meributkan pembubaran KPK, lebih baik fokus terhadap penuntaskan kasus korupsi.
Ia juga menyebutkan agar Megawati turut mendesak KPK menyelesaikan kasus korupsi yang menjerat partainya.
"Sebaiknya Bu Mega ikut mendesak KPK agar menuntaskan tunggakan perkara, misalnya, menangkap Harun Masiku," tegas Peneliti ICW Kurnia Ramadhana.
(redaksi)