POJOKNEGERI.COM - Indonesia butuh pemimpin yang berani.
Itulah yang diungkapkan Presiden Jokowi di akhir-akhir masa jabatannya sebagai orang nomor 1 di Indonesia.
Lalu, Jokowi mengaitkan dengan kebijakan hilirasasi yang diterapkannya.
Jokowi memperkirakan jika hilirisasi terus dilanjutkan maka 10 tahun yang akan datang GDP per kapita Indonesia mencapai US$ 10.900 atau Rp 153 juta.
Kemudian pada 15 tahun yang akan datang GDP per kapita Indonesia mencapai US$ 15.800 atau Rp 217 juta hingga pada waktunya Indonesia menjadi negara maju.
"Dan pada saat Indonesia emas hitungan kita sudah mencapai US$ 25.000 income per kapita atau Rp 331 juta, artinya kita sudah masuk menjadi negara maju tapi kalau konsisten. Pemimpinnya tidak ragu-ragu, tidak penakut, maju terus meskipun digugat maju terus," ucap Presiden Jokowi, dikutip dari CNBC.
Menurut Jokowu, hilirisasi bakal membuat Indonesia menjadi negara maju, meskipun digugat oleh berbagai negara dan organisasi internasional.
Melihat potensinya, Jokowi mencontohkan komoditas nikel yang dilarang ekspor mentah, kini nilai mencapai Rp 510 triliun dari hanya Rp 30 triliun saat ekspor mentahan.
Sementara di Indonesia banyak komoditas lain yang bisa diolah dulu di dalam negeri baru diekspor agar nilainya berlipat.
"Itu baru satu barang. Kita ini punya barang barang yg lain, komoditas yg lain. Nikel, timah, tembaga, bauksit, batubara semuanya. Gak usah tergesa-gesa tapi terus konsisten dan gak usah kita ini takut gara-gara digugat di WTO misalnya, jangan mundur," jelasnya.
(redaksi)