POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Hepatitis akut misterius sedang menjadi perbincangan hangat.
Bermula dari kasus yang ditemukan di Jakarta, sejumlah daerah pun turut waspada.
Diketahui hepatitis akut misterius dominan menyerang anak-anak di bawah usia 13 tahun.
Di Samarinda, antisipasi terhadap perkembangan penyakit ini terus dilakukan.
Khususnya kepada anak-anak agar membatasi aktivitas di luar rumah atau tempat bermain.
Penyakit hepatitis akut ini, juga ditanggapi serius oleh Komisi IV DPRD Samarinda.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar meminta kepada para orang tua agar lebih meningkatkan pengawasannya terhadap anak-anak.
Sebab, meski kasus hepatitis misterius itu belum ditemukan di Kota Tepian, akan tetapi sebagai langkah preventif pengawasan orang tua terhadap anak perlu dilakukan agar tak terjadi kepanikan komunal nantinya, jika kasus tersebut telah dikonfirmasi masuk ke Samarinda.
"Karena ini keterjangkitannya menyerang ke anak-anak, intinya pola hidup sehat saja," ucap Deni, Kamis, (12/5/2022).
Ia menyebutkan, bahwa sesungguhnya anak yang menjadi sasaran penyakit misterius itu memiliki imun tubuh yang kurang baik. Sebab itu, ia mengimbau agar tetap menjaga pola hidup sehat yang dimulai dari hal-hal kecil sebagai kunci pencegahannya.
"Mungkin ketika anak sekolah tatap muka diimbau tidak jajan sembarangan, kalau bisa itu dihindari dulu. Karena penyebabnya itu kan hal sepele saja, jadi perlu rajin mencuci tangan dan lain semacamnya," imbuhnya.
Selain itu, ia menguraikan, jika nanti kasus hepatitis misterius benar-benar ditemukan di Samarinda, dipastikan fasilitas pelayanan kesehatan akan terjamin ketersediannya mengingat kasus Covid-19 yang sudah melandai.
"Artinya dengan berkurangnya kasus Covid-19, pelayanan kesehatan siap siaga. Tidak ada kekhawatiran dari dinas kesehatan kalau memang nanti ada kasus hepatitis akut misterius ditemukan. Tapi kita berdoa semoga itu tidak ada," jelasnya. (Advertorial)