POJOKNEGERI.COM - Survei simulasi pasangan capres dan cawapres 2024.
Informasi terkait survei terbaru dari Indopol Survey.
Indopol Survey lakukan simulasi untuk pasangan capres dan cawapres untuk 2024.
Dari hasil survei Indopol itu, menunjukkan bahwa Prabowo Subianto dan Puan Maharani berpeluang menang jika ikut serta dalam Pilpres 2024.
Situasinya, Prabowo-Puan hanya bisa kalah jika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga maju menjadi calon presiden.
"Prabowo-Puan Maharani memiliki peluang memenangkan semua pertarungan, dengan syarat PDIP solid. Prabowo-Puan Maharani hanya bisa dikalahkan oleh pasangan lain dengan posisi Anies Baswedan sebagai RI 1 (presiden)," seperti dikutip dari hasil survei Indopol yang dirilis Minggu (12/12/2021).
Diketahui dalam proses survei Indopol itu, dilakukan simulasi tiga pasangan capres dan cawapres.
Asumsinya, akan terbentuk tiga koalisi partai politik pengusung pada 2024.
Survei dilakukan terhadap 1.230 responden, usia minimal 17 tahun, dan menggunakan metode multistage random sampling.
Untuk margin error survei adalah sekitar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Di simulasi pertama Indopol, elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 20,98 persen, menang telak dari pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan dengan perolehan 13,01 persen dan Muhaimin Iskandar-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di angka 6,34 persen.
Kemudian untuk simulasi kedua, peluang kemenangan pasangan Anies-AHY lebih tinggi dengan perolehan angka 19,76 persen, mengalahkan Prabowo-Puan 17,07 persen, dan Airlangga-Ganjar 12,44 persen.
Pada simulasi ketiga, pasangan Anies-AHY unggul dengan angka 22,85 persen, mengalahkan Prabowo-Puan dengan angka 18,46 persen dan Airlangga-Gatot Nurmantyo di 5,37 persen.
Pada simulasi kelima, pasangan Puan-Anies hanya mendapat angka 7,40 persen, kalah telak dari Prabowo-Ganjar dengan 34,31 persen dan Cak Imin-AHY dengan 5,77 persen.
Disampaikan Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, bahwa posisi Anies akan kuat jika dia dicalonkan sebagai presiden.
Akan tetapi, situasi akan berbalik jika Anies dicalonkan sebagai cawapres, pemilihnya akan beralih.
Menurutnya, jika Anies diposisikan sebagai cawapres, Gubernur DKI jakarta itu akan kalah oleh pasangan Prabowo-Puan.
"Kalau di posisi wakil pilihan pemilihnya itu satu bergeser ke tidak memilih, kedua itu memilih yang lain," kata Ratno dikutip dari CNNIndonesia
Ratno mengatakan, posisi wakil presiden bagi Anies tidak akan memberikan pengaruh. Ketika ia disandingkan sebagai cawapres dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, misalnya, elektabilitasnya menjadi rendah.
Menurut Ratno, terdapat dua asas menentukan dalam pilpres 2024 mendatang, yakni Anies dan Ganjar.
"Jadi king maker-nya ini dua, Anies dan Ganjar. Bahkan Ganjar itu bisa melebihi pasangan rivalnya, Anies, ketika dengan Prabowo. Prabowo-Ganjar itu 34 persen daripada Prabowo-Anies (33,90 persen)," kata Ratno.
Hasil survei Indikator Politik
Simulasi perolehan dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik.
Dalam simulasi survei Indikator Politik itu, ada tiga poros yang ada.
Poros pertama adalah pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir.
Poros kedua adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan terakhir adalah Prabowo Subianto-Puan Maharani.
Dari tiga poros yang ditawarkan itu, Ganjar-Erick mendapat dukungan tertinggi.
"Hasilnya, Ganjar-Erick mendapat dukungan tertinggi 31,1 persen. Anies-Sandi sebanyak 30,8 persen dan Prabowo-Puan sebesar 28,1 persen. Sedangkan, tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 10 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (5/12/2021).
Tak hanya itu, Indikator Politik juga melakukan simulasi kedua.
Simulasi kedua itu, yakni, Anies Baswedan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Ganjar Prabowo dengan Airlangga Hartarto dan pasangan Prabowo Subianto dengan Ketua DPR Puan Maharani.
"Hasilnya, pasangan Prabowo-Puan keluar sebagai pemenang dengan dukungan 29,6 persen. Ganjar-Airlangga dengan 28,8 persen dan Anies-Erick 28,2 persen. Responden tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 13,5 persen,” katanya.
Survei Indikator Politik ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2020 orang.
Adapun, survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(redaksi)