POJOKNEGERI.COM - Elektabilitas Menteri Pertahanan, Prabowo Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024 semakin unggul menurut hasil survei Indopol Survey and Consulting.
Menurut survei dari Indopol Survey and Consulting, bahwa kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto tidak terlepas dengan kebersamaannya sekaligus keakrabannya dengan Presiden Joko Widodo.
Kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin disebut memberikan dampak terhadap dinamika bakal calon presiden.
Dalam survei terakhir yang dilakukan pada 5-11 Juni 2023, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Kepala Negara berdampak kepada elektabilitas Prabowo.
Berdasarkan survei ini, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menjadi tokoh yang kuat untuk menjadi bakal capres.
"Tingginya approval rating Jokowi yang mencapai 75 persen (tertinggi selama menjabat sebagai presiden) memberikan dampak pada dinamika elektoral pada survei ini," ujar Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto.
Posisi Prabowo Subianto yang sudah mengejar Ganjar Pranowo dan Anis Baswedan di posisi ketiga menunjukkan 'Jokowi's effect'.
Dalam simulasi tiga nama, Prabowo berhasil meraup tingkat keterpilihan 31,21 persen.
Ganjar di posisi kedua beroleh tingkat keterpilihan 30,48 persen.
Selanjutnya, ada nama Anies Baswedan yang berada di posisi ketiga dengan perolehan elektabilitas 26,53 persen.
Survei yang sama juga mengungkap bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih tinggi, dengan approval rate mencapai 75 persen.
Jumlah ini terdiri dari 67,58 persen responden merasa puas dan 7,42 persen merasa sangat puas dengan kinerja keduanya.
Survei Indopol ini dilakukan dengan wawancara tatap muka melalui surveyor yang sebelumnya telah dilatih dan responden disebut telah merefleksikan laki-laki/perempuan dan berbagai jenis profesi.
Pengambil sampel dengan cara multistage random sampling.
Responden berjumlah 1.240 orang dan diklaim tersebar secara proporsional di 38 provinsi.
Margin of error survei ini lebih kurang 2,85 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(redaksi)