POJOKNEGERI.COM - Elektabilitas Partai Gerindra melejit pada bursa Pemilu 2024 mendatang.
Gerinda mengungguli partai tradisional lainnya, seperti Partai Golkar dan PDI Perjuangan.
Berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan, elektabilitas Partai Gerindra unggul di tiga pulau besar, yakni Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Gerindra menjadi jawara dengan menguasai dukungan pemilih," tulis Litbang Kompas.
Di tiga wilayah tersebut, elektabilitas Gerindra teratas diikuti oleh PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Nasdem yang masuk dalam empat besar.
Di Pulau Sumatera, Gerindra memperoleh elektabilitas sebesar 24,8 persen.
Disusul oleh PDI Perjuangan 15,1 persen, Nasdem 10,5 persen, dan Golkar 7,1 persen.
Gerindra unggul cukup jauh di Sulawesi dengan elektabilitas 27,6 persen.
Partai besutan Prabowo Subianto ini unggul dari Golkar yang berada di peringkat kedua dengan angka keterpilihan 13,8 persen.
Elektabilitas PDI Perjuangan dan Nasdem berada di peringkat ketiga dan keempat di Sulawesi, masing-masing dengan 10,3 persen dan 9,2 persen.
Gerindra juga unggul di wilayah Kalimantan dengan mengantongi angka keterpilihan sebesar 18,2 persen.
Namun, selisih keunggulan Gerindra di Kalimantan tidak terpaut jauh karena di bawahnya terdapat Golkar dengan elektabilitas 15,6 persen, Nasdem 14,3 persen, dan PDI Perjuangan 13 persen.
Walaupun elektabilitas PDI Perjuangan tertinggal di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, keterpilihan partai besutan Megawati ini unggul di wilayah Jawa, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.
PDI Perjuangan tercatat memperoleh elektabilitas sebesar 26,4 persen di Jawa, 43,9 persen di Bali-Nusa Tenggara, dan 30,4 persen di Maluku-Papua.
Sementara itu, Gerindra duduk di peringkat dua pada tiga wilayah tersebut dengan elektablitas 15,9 persen di Jawa, 12,1 persen di Bali-Nusa Tenggara, adn 19,6 persen di Papua.
Survei Litbang Kompas dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.
(redaksi)