POJOKNEGERI.COM - Dua tahun lagi, Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum (Pemilu) secara serentak pada 2024 mendatang, termasuk Kalimantan Timur (Kaltim).
Menyinggung pelaksanaan Pemilu dan pemilihan gubernur (Pilgub) serentak di 2024, Isran Noor, Gubernur Kaltim, mengajak masyarakat dan pemerintah daerah menyambut dengan kearifan.
Diketahui, masa jabatan Isran Noor, Gubernur Kaltim, dan Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, akan berakhir pada 30 September 2023.
Sementara itu, pemilihan gubernur (Pilgub) baru digelar pada 27 November 2024.
Artinya, kepemimpinan Pemprov Kaltim, selama setahun lebih akan diisi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim.
“Semua kepala daerah berakhir masa jabatannya. Semua dilaksanakan serentak, mulai pemilihan presiden dan wakil presiden, parlemen hingga kepala daerah pada November itu. Mari kita sambut dengan kearifan,” kata Isran Noor, dikutip dari rilis resmi Pemprov Kaltim.
Menurut Isran, Pemilu serentak 2024 membuat suasana pemerintahan dan politik di Indonesia akan berbeda dengan saat ini. Meski begitu kondisi ini menjadi sebuah realitas yang harus dihadapi Indonesia.
“Jadi, kita harus hadapi ini semua. Memang suasananya ngeri-ngeri sedap. Karena, pemerintahan dari pusat hingga ke daerah akan berakhir," sebutnya.
"Untuk itu, harus kita terima. Karena itu sebuah realitas dari perpolitikan dan pemerintahan kita,” lanjutnya.
Dalam kondisi itu, masyarakat bersama pemerintah daerah wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap terjaga kondusifitas daerah.
Sehingga pemerintahan tetap berjalan dengan baik dan masyarakat selalu aman damai.
“Artinya, meski berbeda-beda pilihan maupun pandangan politik, tetapi kedamaian di atas segala-galanya. Jadi kita hadapi kondisi ini secara arif,” harapnya.
(redaksi)