POJOKNEGERI.COM - Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki situs sejarah yang luar biasa.
Bukan soal Kerjaan Martapura, atau kerajaan hindu tertua di Nusantara.
Jauh sebelum itu, Kaltim telah memiliki budaya leluhur yang bernilai luar biasa.
Situs itu adalah lukisan tangan purba di Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Lukisan tangan purba itu jadi penanda peradaban awal manusia di Nusantara ini.
Untuk itu, Pemprov Kaltim, bekerjasama dengan Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM), berupaya menyusun draft Rencana Induk Geopark Sangkulirang-Mangkalihat.
Targetannya, gugusan karst ini bisa mendapat pengakuan sebagai warisan geologi oleh Kementerian ESDM RI.
“Kita masih menyusun draft rencana induk geopark Sangkulirang-Mangkalihat, memang penetapan warisan geologi masih berproses, dan diharapkan tahun depan 2023 sudah bisa ditetapkan warisan geologinya oleh Menteri ESDM,” kata Sekprov Kaltim, Sri Wahyuni.
Dalam draft Rencana Induk Geopark Sangkulirang-Mangkalihat, ada 26 geositus yang diusulkan ke Kementerian ESDM.
“Kita juga paralel menyusun rencana induk geopark, supaya nanti pengusulan proposal geopark sudah bisa jalan,” lanjutnya.
Prof Eko Haryono, Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi UGM, melaporkan draft rencana induk telah berproses 50 persen.
Draft ini nantinya akan jadi syarat penyusunan geopark Sangkulirang Mangkalihat.
“Langkahnya warisan geologi dulu, setelah warisan geologi baru bisa Geopark ditetapkan, tapi untuk ditetapkan Geopark harus ada rencana induk, dan ternyata dalam rencana induk itu juga disyaratkan, tidak hanya visi dan misinya, indikasi programnya apa, termasuk juga pengelolaannya,” jabarnya.
(redaksi)