POJOKNEGERI.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemukan dugaan kecurangan pemilihan umum 2024 di Malaysia.
Wakil Komandan Alpha TKN Prabowo-Gibran, Fritz Edward Siregar mengatakan, temuan berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial.
“Terlihat adanya potensi-potensi kecurangan pemilu yang kemungkinan akan dilakukan oleh PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) di Malaysia,” ujar Fritz Edward Siregar.
Ia mengatakan, terdapat upaya mencuri surat suara yang dilakukan oleh PPLN Kuala Lumpur.
Ada temuan 3.000 surat suara via pos yang dikirimkan ke satu alamat yang berjarak 100 meter dari salah satu PPLN Kuala Lumpur.
Pihaknya juga mendapat laporan dari kepolisian Malaysia terkait dugaan kecurangan tersebut.
Fritz mengatakan, TKN akan melapor kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI terkait dugaan kecurangan tersebut.
Di sisi lain, Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat Migrant CARE kembali melaporkan dugaan pelanggaran administrasi terkait kejanggalan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kali ini, dugaan pelanggaran berupa pemilih ganda ditemukan pada Panitia Penyelenggara Pemilihan Umum (KPU) Johor Bahru, Malaysia.
"Pada DPTLN Johor Bahru, Malaysia, Tim Migrant CARE menemukan sekitar 3.238 nama dengan alamat dan umur yang sama," jelas Wahyu Susilo.
Ia menemukan, pada DPTLN Johor Bahru, PPLN mempublikasikan nama, umur dan alamat masing-masing warga negara.
Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa KPU tidak mempunyai satu standar baku bagaimana penetapan DPTLN di masing-masing kota/negara.
Ia merinci, berdasarkan temuan lembaganya, terdapat 22 orang DPTLN Johor Bahru bertuliskan alamat Indonesia yaitu Sumenep dan 2 orang bertuliskan alamat Jember, Jawa Timur.
Lalu, terdapat 19 nama dalam data tertulis beralamat 'bercuti / rehat/pulang.
Ia menegaskan, Malaysia merupakan negara yang menjadi fokus pemantauan Migrant CARE dalam proses penyelenggaraan pemilu 2024.
Wilayah Johor Bahru Malaysia merupakan salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak pemilu Indonesia di luar negeri dengan total pemilih 119.491 orang.
Terlebih, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu Luar Negeri yang diluncurkan oleh Bawaslu RI, menyatakan Malaysia merupakan negara paling rawan.
Terpisah, Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengaku akan segera memeriksa keadaan ini.
Sebelumnya, Migrant CARE juga sempat melaporkan dugaan pelanggaran berupa 374 pemilih ganda di New York, Amerika Serikat, ke Bawaslu RI.
Setelah ditelusuri, PPLN New York dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) New York menyimpulkan benar terdapat 198 pemilih terdaftar ganda yang kelak akan dianggap tidak memenuhi syarat. (tim redaksi)